REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag), Faisal Ali Hasyim, melakukan kunjungan kerja ke Aceh, Jumat (31/3/2023) lalu. Kedatangannya sekaligus untuk menghadiri rapat persiapan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji 2023.
Dalam kesempatan itu, Faisal menyampaikan dinamika persiapan haji, baik dalam negeri dan luar negeri. Di sisi lain Kabid PHU dan Kepala UPT Asrama Haji menjelaskan sejumlah perkembangan perhajian dan sarana prasarana embarkasi.
"Kita berharap indeks kepuasan jamaah dari musim haji lalu, minimal bisa kita pertahankan. Semua layanan bagi jamaah harus bisa dipertahankan, tidak menurun," ucap Faisal dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (4/4/2023).
Layanan yang ia maksud ini tidak hanya yang ada di Arab Saudi, tetapi juga layanan dari UPT Asrama Haji. Saat ini, penandatanganan kontrak dengan pihak maktab di Arab Saudi sudah berlangsung.
Ia juga menyampaikan tema layanan haji tahun ini adalah Haji Ramah Lansia. Karena itu, dalam pelaksanaannya di lapangan harus benar-benar ramah, bukan hanya pada tataran tema saja.
Irjen, Kanwil, bersama UPT Asrama Haji juga banyak membahas pola efesiensi anggaran. Dalam rapat tersebut juga dibahas soal manasik sepanjang tahun dan efesiensi anggarannya.
Kabid PHU Kanwil Kemenag Aceh, Arijal, mengatakan jumlah jamaah haji Aceh sebabyak 4.378 orang, belum termasuk petugas. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) ada yang masuk kelompok terbang (kloter), non kloter, serta petugas haji daerah.
“Sementara jumlah jamaah lanjut usia (lansia) dari Aceh sejumlah 219 orang. Sesuai data siskohat, jamaah lansia terbanyak ada dari Pidie, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Barat dan Pijay,” kata dia.
Masing-masing kloter nantinya berisi 393 jamaah, dengan total 12 kloter nantinya. Perkiraan untuk kloter 12, akan ada 80 jamaah BTJ yang bergabung dengan embarkasi lain.
"Perkiraannya lagi, dalam satu kloter ada 20 jamaah lansia. Lansia bisa digabung dengan jamaah non lansia," lanjut Arijal.
Mengenai petugas kloter, ia menyebut ada 22 petugas kloter, 36 orang petugas haji daerah (PHD), serta tujuh petugas haji non kloter.
Selanjutnya, pertemuan tersebut juga membahas kerja sama dengan pihak Universitas Syiah Kuala (USK) dalam pelayanan jamaah lansia. Untuk semua jamaah juga akan dibuat pengecekan kesehatan sebelum musim haji dan saat di Embarkasi.
"KKP Kelas II Banda Aceh juga telah mengecek lini-lini Asrama untuk kelancaran layanan haji 2023," ucap Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Aceh, Ali Amran.
Tidak ketinggalan dibahas pula teknik dan kendala di debarkasi. Hal ini meliputi penyambutan kepulangan, hingga persoalan distribusi zamzam.