Rabu 19 Apr 2023 17:25 WIB

Katering Jamaah Haji 30 Persen Bahan Harus Produk Indonesia

Katering jamaah haji harus memenuhi kebutuhan gizi jamaah haji.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi katering untuk jamaah haji.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Ilustrasi katering untuk jamaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief memastikan produk makanan Indonesia akan digunakan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M. Hal ini disampaikan usai menandatangani kontrak kerja sama antara Ditjen PHU Kementerian Agama (Kemenag) dengan para penyedia layanan katering jamaah Indonesia.

Penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan dengan para pemilik dapur layanan katering di Kantor Urusan Haji, KJRI, Jeddah.

Baca Juga

Hadir menyaksikan Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, Inspektur Wilayah IV yang juga Plt. Sekretaris Itjen Kastolan, Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dan Pelaksana Staf Teknis Haji 1 yang juga merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Agus Mi'raji.

Katering menjadi salah satu layanan yang disiapkan Kemenag bagi jamaah haji Indonesia. Jutaan boks makanan akan disiapkan untuk jamaah saat berada di Madinah, Makkah, Masyair (Arafah, Muzdalifah, Mina), serta di Bandara. 

“Tahun ini kita ingin agar bahan makanan yang digunakan untuk layanan katering jamaah haji kita adalah produk Indonesia. Kita cantumkan dalam kontrak kerja sama bahwa 30 persen dari komponen katering harus berupa produk Indonesia,” ucap Hilman dalam keterangan yang didapat Republika co.id, Rabu (19/4/2023).

Tahun ini, layanan katering jamaah akan disiapkan oleh sekitar 76 dapur. 53 dapur akan melayani katering bagi jamaah selama di Makkah, 21 dapur di Madinah, serta dua dapur memberikan layanan katering untuk jamaah saat di Bandara Saudi.

“Kita akan memberikan penghargaan bagi perusahaan katering yang menggunakan produk-produk Indonesia lebih banyak dari yang lain,” lanjut dia.

Bersamaan penandatanganan kontrak kerja sama, Kemenag juga berupaya mempertemukan para importir bahan makanan Indonesia dengan penyedia layanan katering jamaah di Arab Saudi. Menurutnya, hal ini dilakukan agar para pihak bisa langsung saling berkomunikasi dan bersinergi.

Kepada para penyedia katering, Hilman berpesan agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jamaah. Dengan kuota jamaah haji tahun ini kembali normal, setiap dapur harus melakukan langkah strategis dan antisipatif agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jamaah.

Hilman juga menyebut tahun ini kali pertama ada dua petugas haji yang bertugas mengawasi dapur katering, mulai dari proses penyiapan, distribusi dan kelayakan. Ini dilakukan untuk memastikan layanan katering berjalan dengan baik. 

Hadir di lokasi, Irjen Kemenag Faisal menegaskan proses pengadaan penyedia layanan katering ini dilakukan dengan mematuhi prinrip-prinsip transparan dan akuntable.

"Para penyedia layanan tidak perlu berpikir untuk memberikan sesuatu kepada pihak Indonesia, baik misi haji maupun pihak terkait lainnya. Ini kita selenggarakan dengan mengedepankan professionalisme saja,” ucap Faisal.

Menurutnya, para penyedia layanan yang terpilih adalah mereka yang dinilai terbaik. Karena itu, harus dibuktikan dalam memberikan layanan saat operasional haji tahun ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement