REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyebutkan 62 persen calon jamaah haji asal Kota Mataram sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) Embarkasi Lombok sebesar Rp 51.169.400.
"Sisanya, kita harapkan bisa melakukan pelunasan sampai batas akhir yakni tanggal 5 Mei 2023," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram Hariadi Iskandar, Rabu (26/4/2023).
Kuota calon haji asal Kota Mataram musim haji 2023 sebanyak 655 orang terdiri atas 650 orang calon haji reguler dan lima orang calon haji lanjut usia (lansia).
"Selain itu, kami juga mendapatkan kuota calon haji cadangan sebanyak 49 orang," katanya.
Terkait dengan itu, jamaah yang masuk haji reguler yang belum melunasi Bipih agar segera melunasi sampai batas waktu yang ditetapkan guna menghindari hal-hal yang menyebabkan gagal berangkat. Hingga saat ini belum ada informasi atau kebijakan pemerintah terkait dengan tambahan waktu pelunasan Bipih.
"Apabila ada jamaah yang tidak melunasi sampai 5 Mei, maka secara otomatis dianggap mengundurkan diri dan akan digantikan oleh jamaah pada kuota cadangan.
Menurut dia, sesuai nomor urut porsi jamaah yang masuk kuota cadangan ini secara otomatis bisa menggantikan jamaah reguler yang tidak melunasi Bipih sampai batas akhir karena berbagai alasan. Misalnya, tunda berangkat karena sakit, tidak melunasi Bipih karena faktor ekonomi, atau ada jemaah yang meninggal sebelum berangkat.
"Sekarang saja sudah ada lima calon haji yang dinyatakan meninggal dan digantikan oleh lima calon haji didaftar cadangan," katanya.
Tentang kelengkapan administrasi, menurut Hariadi, semua jamaah tidak ada masalah dan saat ini masih dalam tahap melakukan visa bio melalui aplikasi dengan biometrik wajah, sidik jari, dan fotokopi paspor, agar tidak perlu banyak pemeriksaan lagi di Arab Saudi sehingga jamaah bisa fokus ibadah.
"Pemeriksaan visa bio dilaksanakan di kantor kami (Kemenag), dan yang sudah melakukan visa bio sebanyak 62 persen," katanya.