REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat peningkatan kuota haji mencapai 100 persen lebih pada tahun ini, menjadi 3.530 orang.
"Kabupaten Bogor mendapatkan kuota 3.530 calon haji (calhaj) dengan perincian 3.203 calhaj reguler dan 327 prioritas lansia yang terbagi dalam delapan sampai sembilan kloter," kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bogor Syukri Ahmad Fanani, Selasa (9/5/2023).
Peningkatan jumlah calon haji yang akan terbang ke Tanah Suci seiring bertambahnya kuota jamaah haji Indonesia yang tahun ini sebanyak 203.320 calon haji reguler, 17.680 calon haji khusus, dan 4.200 petugas haji.
Syukri mengatakan kuota petugas haji yang ada di Kabupaten Bogor sebanyak 11 orang dari tim pembimbing haji daerah. Kemudian, Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) sebanyak tujuh orang, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) sebanyak tujuh orang, serta 21 orang lainnya seperti dokter dan paramedis.
"Kami dari Kementerian Agama mengucapkan terima kasih kepada Plt Bupati Bogor atas upaya untuk meningkatkan kualitas manasik, juga fasilitas-fasilitas haji di Kabupaten Bogor," kata Syukri.
Kasi Haji Kantor Kemenag Kabupaten Bogor Muslimin menjelaskan kuota haji daerahnya pada tahun lalu sempat terpangkas sekitar 45 persen menjadi 1.570 orang, karena adanya pembatasan akibat pandemi Covid-19.
"Tahun lalu (kuota haji) hanya 45 persen dari kondisi normal. Tahun 2022, Kabupaten Bogor hanya memberangkatkan 1.570 orang," ujarnya.
Dengan normalnya kuota haji Kabupaten Bogor, membuat masa tunggu keberangkatan haji juga menjadi normal kembali. Pada 2022, saat ada pembatasan, masa tunggu keberangkatan haji Kabupaten Bogor mencapai 47 tahun.
Tahun ini kembali normal seperti sebelum pandemi, menjadi sekitar 20 tahun. Saat ini, kata dia, ada sekitar 76 ribu orang di Kabupaten Bogor yang mengantre untuk berangkat ibadah haji ke Tanah Suci.