REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Muslim Inggris yang ingin melaksanakan ibadah haji tahun ini harus mendaftarkan diri melalui portal Nusuk. Berdasarkan pengumuman terbaru, paket haji yang ditawarkan di platform tersebut telah terjual habis.
"Kami ingin mengonfirmasi saat ini paket kami untuk Inggris memang terjual habis dan kapasitas penuh telah tercapai. Namun, kami merekomendasikan untuk memeriksa ketersediaan secara berkala karena paket baru mungkin akan dirilis," kata Nusuk di Twitter, dikutip di Middle East Eye, Rabu (24/5/2023).
Council for British Hajjis (CBH), sebuah badan amal yang mendukung Muslim Inggris yang berharap menunaikan ibadah haji, juga mengonfirmasi bahwa kuota untuk tahun 2023 telah terpenuhi. Pihaknya menyebut telah melakukan konfirmasi dengan platform tersebut untuk meyakinkan diri.
Meski demikian, mereka menyebut ada ruang terbuka bagi kemungkinan-kemungkinan jamaah Inggris yang membatalkan paket mereka. Untuk itu, mereka mengimbau agar Muslim yang masih ingin berhaji untuk terus memeriksa situs Nusuk secara berkala.
Hingga berita ini dibuat, masih belum jelas berapa banyak tempat yang dialokasikan Arab Saudi ke Inggris untuk haji tahun ini, yang akan dimulai pada 28 Juni dan berakhir pada 1 Juli.
Pekan lalu, Middle East Eye mengungkapkan Saudi telah mengatakan kepada anggota parlemen Inggris akan secara drastis memangkas jumlah Muslim yang diizinkan menghadiri haji dari Inggris. Kuota yang semula diberikan sebanyak 25.000, kini menjadi 3.600 jamaah.
Anggota parlemen Inggris dari All Parliamentary Group on Hajj and Umrah memperingatkan, keputusan pengurangan kuota ini dapat menyebabkan penantian 10 tahun bagi umat Islam Inggris untuk menyelesaikan ibadah haji.
Angka terakhir dan resmi terkait kuota ini masih belum diumumkan. Anggota parlemen dari APPG tentang Haji dan Umrah pun berencana bertemu dengan Duta Besar Saudi untuk Inggris minggu ini, untuk mendorong mereka meningkatkan jumlah kuota yang diberikan kepada Inggris untuk haji.
Menurut risalah pertemuan APPG, para pejabat Saudi mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kuota baru untuk Inggris dan negara-negara barat lainnya akan sejalan dengan negara-negara mayoritas Muslim, yang secara historis telah dialokasikan satu per seribu Muslim dalam populasi. Angka kuota untuk negara mayoritas Muslim dapat bervariasi, tergantung pada pengaturan antara Arab Saudi dan masing-masing negara.
Namun, apakah pemerintah Saudi bermaksud merevisi jumlah tersebut setiap tahun atau data apa yang akan digunakan untuk menghitung berapa banyak Muslim yang memenuhi syarat untuk pergi dari negara-negara barat, masih belum jelas.
Kekhawatiran seputar kuota juga muncul setelah Kementerian Haji Saudi meluncurkan sistem pemesanan baru yang dikenal sebagai Nusuk. Hal ini lantas menggantikan sistem lama, yang mengizinkan agen perjalanan lokal mengatur perjalanan haji bagi jamaah haji barat.
Muslim Inggris yang menggunakan Nusuk memberi tahu MEE bahwa portal tersebut telah mengambil ribuan dolar dari rekening bank mereka, tanpa memberikan konfirmasi resmi bahwa paket mereka telah diamankan.
Tahun lalu, Arab Saudi juga mengakhiri penggunaan biro perjalanan yang menyelenggarakan haji. Mereka memperkenalkan sistem baru, yang mana jamaah haji barat harus memesan haji melalui perusahaan bernama Motawif, mirip dengan Nusuk.
Sebelum pandemi, sekitar 25.000 Muslim dari Inggris dialokasikan untuk menunaikan ibadah haji setiap tahun. Tetapi setelah Arab Saudi mengumumkan ibadah haji akan diperkecil pada 2022, sehingga kuota jamaah haji Inggris dipotong menjadi 12.348.
Sumber:
https://www.middleeasteye.net/news/british-muslims-hajj-packages-sold-out-new-portal