REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH -- Jamaah haji Indonesia diminta tidak membawa barang-barang berharga seperti perhiasan ketika beraktivitas di luar. Hal ini bertujuan mencegah diri dari aksi kejahatan.
Kasi Perlindungan Jamaah Daker Madinah Adi Wicaksono mengatakan membawa perhiasan atau hal yang mencolok akan mengundang terjadinya aksi kejahatan. Termasuk, perilaku jamaah menggunakan telepon seluler saat di jalan diharapkan tidak mencolok.
Menurutnya, jamaah perempuan merupakan target termudah. Karena tas yang dibawa diyakini berisikan ponsel, perhiasan, dan uang.
Tahun lalu, ada jamaah yang menjadi korban jambret. Hal itu terjadi karena perilaku menggunakan ponsel terlalu mencolok.
"Jadi saya kira keamanan bawaan tergantung dari diri kita sendiri, bagaimana perilaku kita," kata Adi saat berbincang dengan Republika.co.id, Jumat (26/5/2023).
Untuk itu, Adi mengingatkan kepada jamaah untuk membawa barang bawan seperlunya seperti ponsel, uang secukupnya, dan identitas. Ponsel, misalnya bisa digunakan untuk menghubungi rombongan apabila tersesat. Sementara uang, bisa dipergunakan untuk sekadar membayar taksi.
"Jadi, luruskan niat," ujarnya.