Sabtu 27 May 2023 06:44 WIB

Jamaah Haji Indonesia yang Meninggal, Suprapto, Sudah Dimakamkan di Pemakaman Baqi

Suprapto berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya, Soejantini.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang calhaj asal demak atas nama Suprapto meninggal dunia di Arab Saudi, Kamis (25/5/2023).
Foto: Dok Republika
Seorang calhaj asal demak atas nama Suprapto meninggal dunia di Arab Saudi, Kamis (25/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, proses administrasi dan pemulasaraan jenazah Suprapto, jamaah haji asal Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, sudah selesai. 

“Alhamdulillah pada siang hari ini, usai Sholat Jumat almarhum Pak Suprapto sudah dimakamkan di Baqi,” katanya usai pemakaman, Jumat (25/5/2023).

Baca Juga

Menurutnya, inilah komitmen Pemerintah Indonesia dalam melindungi dan melayani jamaah haji indonesia. Apapun yang terjadi, akan dikawal sampai selesai. “Mudah mudahan beliau mendapatkan pahala ibadah haji meskipun belum sempat melaksanakan ibadah haji,” kata Zaenal.

Dia juga berharap, mudah-mudahan keluarganya bisa bersabar dan almarhum Suprapto mendapatkan surga dari Allah SWT. Almarhum tergabung dalam kelompok terbang (kloter) tiga Embarkasi Solo (SOC 03). Almarhum mendarat di Madinah, 24 Mei dan tinggal di Hotel Abraj Taba Company, Madinah.

Ia berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya, Soejantini. Pemerintah Indonesia langsung koordinasi dengan pihak Arab Saudi setelah mendengar kabar meninggal dunia. Kadaker Madinah langsung mengajukan surat permohonan kepada otoritas pemerintah Arab Saudi di Madinah untuk pengurusan jamaah haji wafat dan pemakamannya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement