Senin 29 May 2023 19:34 WIB

Hujan di Kota Madinah, Jamaah: Berkah-Berkah

Hujan di Tanah Suci Madinah dianggap pengalaman luar biasa.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Suasana malam hari di kawasan Markaziyah, Kota Madinah, Senin (29/5/2023) dini hari. Pada dini hari, hujan dan petir melanda kota Madinah.
Foto: Republika/Agung Sasongko
Suasana malam hari di kawasan Markaziyah, Kota Madinah, Senin (29/5/2023) dini hari. Pada dini hari, hujan dan petir melanda kota Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi

Baca Juga

Suwarni, 73 tahun, anggota jamaah haji asal kloter 6 Pacitan, sumringah. Sudah empat hari tiba di Madinah, ia akhirnya bisa merasakan seperti apa hujan di Tanah Suci. Padahal, perempuan kelahiran tahun 1947 ini sedang khusyuk berdoa seusai melaksanakan sholat Subuh di Masjid Nabawi.

Karena penuh, Mbah Warni bersama rombongannya terpaksa berada di pelataran masjid dekat pintu 309-310 Masjid Nabawi. "Air itu netes, Mas, dari payung besar itu. Basah celana sama baju," kata Mbah yang murah senyum tersebut.

Bagi Mbah, merasakan hujan di Tanah Suci merupakan pengalaman yang luar biasa. "Berkah, berkah," kata Mbah Suwarni yang segera langsung berdoa karena yakin ada keutamaan berdoa ketika hujan turun.

"Doanya, ya, sehat anak-cucu," katanya mantap.

Mbah Warni pun berharap bisa merasakan hujan lagi. Selain berbeda dengan hujan di Tanah Air, hujan di Tanah Suci itu, ada berkah tersendiri. "Mudah-Mudahan," kata dia.

Pengalaman serupa juga dirasakan Endang Suprapti, 65 tahun, yang juga berasal dari kloter yang sama dengan Mbah Warni. Bu Endang, sapaan akrabnya, juga tak kuasa mengungkapkan rasa syukur bisa merasakan turunnya hujan di Tanah Suci. "Basah, Mas," kata dia.

Ia berharap sama dengan Mbah Warni, yaitu bisa merasakan hujan di Tanah Suci. "Sempat takut soale ada petir, tapi kan di dalam Masjid (Nabawi), " kata dia.

Sejak pukul 21.00 malam waktu Arab Saudi (WAS) Ahad (28/5/2023), angin kencang beserta pasir yang diselingi debu (pasir)melanda Kota Madinah. Selang 20 menit kemudian turun hujan. Sempat terhenti sekitar pukul 23.00 WAS, hujan kembali turun pada pukul 00.00 WAS, Senin (29/5/2023) dini hari, dengan intensitas cukup deras.

Dari pantauan Republika di kawasan Masjid Nabawi, jamaah yang baru tiba segera mempercepat langkahnya menuju Masjid. Sementara itu, jamaah lainnya terhenti langkahnya dan memilih untuk sejenak menepi di selasar pertokoan kawasan Masjid Nabawi.

Di pagi hari, dari aplikasi cuaca yang dipantau, suhu udara kota Madinah tercatat 24 derajat Celsius dengan kecepatan angin 20 km/jam. Cuaca cenderung sejuk dan berangin. Pada siang hari diperkirakan suhu mencapai 38-40 derajat Celsius dengan kecepatan angin 33,1 km/jam dan kelembapan 30 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement