Senin 29 May 2023 20:33 WIB

Empat Keutamaan Ibadah Haji

Ibadah haji memiliki keutamaan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Empat Keutamaan Ibadah Haji. Foto:  ilustrasi Jamaah Haji Nigeria
Foto: EPA-EFE/MIKE NELSON
Empat Keutamaan Ibadah Haji. Foto: ilustrasi Jamaah Haji Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ibadah haji termasuk dalam rukun islam ke lima. Tak hanya sebagai sebuah kewajiban, ibadah haji juga memiliki keistimewaan, empat diantaranya dikutip buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah tulisan Hanif Luthfi,

Pertama, Pahalanya Surga

Baca Juga

Dalam sebuah hadits shahih, disebutkan bahwa janji pahala haji adalah surga,

Sebagimana hadits:

الله صلی عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله عليه وسلم قال: العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما،

والحج المبرور ليس له جراة إلا الجنة

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah bersabda, "Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga" (HR al-Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits lain riwayat Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

تابعوا بين الحج والعمرة ، فإنما ينفيان الفقر والذنوب ، كما ينفي الكير خبث الحديد والذهب والفضة،

وليس للحجة المبرورة ثواب إلا الجنة

"Iringilah ibadah haji dengan memperbanyaky ihadah umrah (berikutnya), karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana alat peniup besi panas menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Dan tidak ada (balasan) bagi (pelaku) haji yang mabrur melainkan surga" (HR. Imam at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan Ahmad).

Kedua, Diampuni Dosanya

Orang yang telah melakukan ibadah haji dengan tanpa berbuat maksiat, maka pulang dalam keadaan terampuni dosanya, sebagaimana anak bayi yang baru dilahirkan. dari rahim ibunya. Sebagaimana hadits:

عن أبي هريرة رضي الله عَنْهُ قَالَ جَعْتُ النَّبي صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَن حَج ابله فلم يرفث ولم يفسق رجع

كيوم ولدته أنه (رواه البخاري ومسلم)

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, "Aku pernah mendengar Nabi bersabda, "Siapa yang berhaji karena Allah, lalu la tidak berkata kator dan berbuat fasik, maka ia kembali seperti hari ketika dilahirkan ibunya." (HR. Al- Bukhari dan Muslim).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement