REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.899 orang jamaah haji akan diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah pada 1 Juni 2023. Jamaah haji Indonesia akan mengambil miqat atau niat umroh wajib di Bir Ali.
Sebanyak 1.899 orang yang diberangkatkan ke Makkah itu tergabung dalam lima kloter yang datang paling awal ke Madinah. Mereka sudah menjalankan ibadah sholat Arbain di Masjid Nabawi, Madinah.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, kelima kloter yang akan menjalani umroh wajib itu berasal dari JKG 1, SOC 1, BTJ 1, UPG 1, dan BTH 1. Pemberangkatan jamaah haji ke Bir Ali dibagi dalam dua gelombang.
Ia menyampaikan, pemberangkatan gelombang pertama dilakukan pada pukul 14.00 waktu Arab Saudi (WAS) sebanyak tiga kloter. Gelombang kedua pemberangkatan dijadwalkan pada pukul 16.00 WAS sebanyak dua kloter.
“Alhamdulillah, untuk persiapan keberangkatan jamaah haji dari Madinah ke Makkah sudah siap. Seluruh petugas di Bir Ali atau Dzulhulaifah telah standby menerima jamaah dari Madinah," kata Zaenal, Senin (29/5/2023).
Zaenal mengatakan, berbagai persiapan dilakukan petugas haji Daker Madinah. Selain dari Indonesia, di Bir Ali akan ada ribuan jamaah yang bersamaan akan menjalani umroh wajib di Makkah. Untuk itu, petugas haji Daker Madinah mempersiapkan betul agar jangan sampai ada jamaah Indonesia yang telantar.
Sejumlah petugas akan ditempatkan di sejumlah titik di Bir Ali untuk memantau pergerakan jamaah haji. Ada lima pos yang akan disiapkan, di antaranya mulai dari pos masuk hingga pos pemberangkatan bus menuju Makkah.
"Kami telah siap secara keseluruhan untuk proses kedatangan jamaah dari Madinah dan pemberangkatan ke Makkah. Kita sudah konfirmasi terkait proses pemberangkatannya baik terkait jadwal busnya dan hotel yang akan ditempati jamaah di Makkah," ujar Zaenal.
Untuk diketahui, selain menerima kedatangan jamaah dari Madinah, tugas utama petugas di Bir Ali juga mengingatkan jamaah melakukan ihram atau melaksanakan niat umrohnya.
Bir Ali berada 11 kilometer atau kurang lebih 15 menit waktu tempuh berkendara dari Masjid Nabawi, Madinah. Sejarah nama Bir Ali diberikan saat Ali bin Abi Thalib menggali sumur dengan jumlah yang sangat banyak di masjid ini.
Oleh karenanya tempat ini diberi nama Bir Ali. Bir artinya adalah sumur dengan bentuk jamak. Sedangkan, Ali adalah tokoh yang menggali sumur tersebut paling banyak.
Saat ini, sumur-sumur itu tertutup oleh bangunan-bangunan di sekitar masjid, dan bangunan masjid Bir Ali. Masjid ini juga dikenal dengan sebutan Masjid Syajarah (yang berarti pohon), karena masjid ini dibangun di tempat Nabi Muhammad SAW pernah berteduh di bawah sebuah pohon (sejenis pohon akasia).