REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Jamaah Haji Indonesia disarankan untuk mengenakan ihram semenjak di hotel sebelum berniat umroh tamattu di Bir Ali. Informasi terbaru yang diterima Daker Madinah,selama di Bir Ali untuk miqat, jamaah haji 2023 asal Indonesia diberi waktu hanya 30 menit.
PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah sudah melakukan persiapan pemberangkatan jamaah haji 2023 asal Indonesia dari Madinah ke Makkah. Dijawalkan mulai Kamis, 1 Juni 2023 jamaah haji asal Indonesia akan berangkat dari Madinah ke Makkah untuk menjalankan umroh wajib dengan miqat di Bir Ali.
"Maka kami memberi imbauan, jamaah haji Indonesia memakai kain ihram dan mandi dari hotel masing-masing. Usahakan juga sudah berwudhu sekalian, untuk menghemat waktu di Bir Ali. Tinggal sholat sunnah dan niat umroh," kata Kepala Daker Madinah Zaenal Muttaqin, Rabu (31/5/2023).
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi untuk mengurus paspor dan izin perjalanan haji, karena akan ada 43 bus jamaah haji di hari pertama dari Madinah menuju Makkah. Hari pertama ada lima kloter, 1.899 jamaah haji 2023 asal Indonesia menuju Makkah," ujar Zaenal.
Ihwal jamaah sakit, Zaenal mengatakan, bagi yang sehat disilakan turun saat ke masjid Bir Ali. Tapi bagi yang sakit atau lansia, disarankan tidak turun dari bus dan niat umroh di atas kendaraan.
"Bahkan jika lupa niat di bus waktu di Bir Ali, maka selama masih berada di wilayah maka selama wilayah Dzulhulaifah boleh niat," ujarnya.
Pun juga dengan jamaah haji 2023 asal Indonesia yang masih dirawat karena sakit. Daker Madinah akan berkoordinasi dengan klinik kesehatan dan rumah sakit untuk memastikan kapan jamaah sakit itu bisa dievakuasi ke Makkah.
Zaenal mengatakan, setiba di Makkah, jamaah haji 2023 asal Indonesia akan memasukkan koper ke kamar hotel, lalu check in. Setelah kondisi memungkinkan, akan ada bus shalawat yang 24 jam siap mengantar jamaah ke Masjidil Haram.