Rabu 31 May 2023 20:32 WIB

Berhaji, Kondisikan Hati dengan Tobat dan Istighfar

Bacalah istighfar yang banyak seandainya diberikan ujian di Tanah Suci.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji mendengarkan panduan dari petugas haji di kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (30/5/2023). Jumlah kuota jamaah haji 2023 di DKI Jakarta sebanyak 7.926. Hingga saat ini Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta mencatat sebanyak 760 jamaah haji yang terdiri dari kloter 20 Jakarta Selatan 374 orang dan kloter 21 Jakarta Barat 393 orang akan diberangkatkan ke Tanah Suci malam ini. Sebelum berangkat haji, seluruh jamaah menjalani karantina di embarkasi Haji Pondok Gede untuk dilakukan tes kesehatan, pengecekan berkas paspor, serta pemberian living cost.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Jamaah haji mendengarkan panduan dari petugas haji di kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (30/5/2023). Jumlah kuota jamaah haji 2023 di DKI Jakarta sebanyak 7.926. Hingga saat ini Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta mencatat sebanyak 760 jamaah haji yang terdiri dari kloter 20 Jakarta Selatan 374 orang dan kloter 21 Jakarta Barat 393 orang akan diberangkatkan ke Tanah Suci malam ini. Sebelum berangkat haji, seluruh jamaah menjalani karantina di embarkasi Haji Pondok Gede untuk dilakukan tes kesehatan, pengecekan berkas paspor, serta pemberian living cost.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Ada semacam ketakutan di kalangan jamaah bahwa ketika sampai di Kota Makkah akan ada pembalasan atas perbuatan yang dilakukan. Konsultan Ibadah Daker Madinah Wazir Ali menyatakan hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Menurutnya, hal terpenting yang perlu dilakukan jamaah adalah bertobat. Tata cara tobat tersebut bisa dilakukan dengan melaksanakan sholat tobat dan banyak beristigfar. Menurut Kiai Wazir, dengan bertobat dosa kita diampuni Allah SWT dan hati menjadi bersih.

Baca Juga

"Insya Allah tidak ada kendala," katanya, Rabu (31/5/2023).

Sementara, pada praktiknya adanya jamaah yang berangkat tanpa mengkondisikan diri maka dikhawatirkan akan menemukan kesulitan. Menurut Kiai Wazir, haji itu refleksi perbuatan sebelum haji persis seperti perjalanan kematian.

Sementara, apa yang dialami mereka yang meninggal tergantung amalan sebelumnya. Pada prinsipnya, jamaah haji juga seperti itu.

"Karenanya ulama terdahulu selalu mengajurkan bertobat, Walillahi 'alannasi hijjul baiti manistata’a ilaihi sabila, penekanannya pada hati. Itu penting," kata dia.

Bacalah istighfar yang banyak. Seandainya diberikan ujian di Tanah Suci, bacalah istighfar. Apabila mendengar keanehan yang didengar bacalah istighfar. Bertobat, atas semua yang pernah dilakukan, yang terlihat maupun tidak terlihat, segala prasangka-prasangka yang tidak baik. 

"Mental harus dijaga," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement