Jumat 02 Jun 2023 17:21 WIB

Otoritas Kesehatan Arab Saudi Siap Sepenuhnya Layani Jamaah Haji

Jamaah haji Indonesia telah mencapai 40.364 dari total kuota di Madinah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji kloter 1 Solo (SOC-1) bersiap untuk berangkat menuju Makkah di Hotel Abraj Tabah, Kamis (2/6/2023). Dijadwalkan ada lima kloter yang diberangkatkan pada hari ini.
Foto: Agung Sasongko/Republika
Jamaah haji kloter 1 Solo (SOC-1) bersiap untuk berangkat menuju Makkah di Hotel Abraj Tabah, Kamis (2/6/2023). Dijadwalkan ada lima kloter yang diberangkatkan pada hari ini.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Otoritas kesehatan Arab Saudi mengatakan sepenuhnya siap melayani umat Islam yang akan melaksanakan haji 1444 H/2023 M. Jamaah dari seluruh dunia secara bertahap telah tiba di Kerajaan, untuk menunaikan ibadah haji tahunan yang jatuh akhir bulan ini.

Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan layanannya disediakan untuk peziarah yang tiba di Kerajaan melalui 14 pelabuhan masuk udara, darat dan laut. Mereka juga telah menerapkan kontrol di titik masuk, untuk mencegah penyakit dan mencegah potensi wabah.

Baca Juga

"Layanan kesehatan di titik masuk jamaah dianggap sebagai garis pertahanan pertama, untuk menjaga keamanan kesehatan haji,” kata kementerian tersebut dikutip di Gulf News, Jumat (2/6/2023).

Tidak hanya itu, mereka juga menyebut pusat pemantauan kesehatan di berbagai fasilitas kedatangan telah didukung dengan semua persyaratan. Termasuk di antaranya adalah melatih personelnya dalam memerangi penyakit menular.

Menurut angka dari Kementerian Haji, lebih dari 198.670 jamaah dari berbagai negara tiba di kota suci Madinah, Selasa (31/5/2023). Ibadah haji sendiri puncaknya akan berlangsung pada minggu terakhir bulan ini.

Jamaah haji Indonesia telah mencapai 40.364 dari total kuota di Madinah. Jamaah terbanyak lainnya diikuti oleh India dengan 27.789 dan Pakistan dengan 26.749.

Ibadah haji adalah salah satu dari lima kewajiban Islam. Arab Saudi mengatakan tidak ada batasan jumlah jamaah haji dari seluruh dunia untuk tahun ini, membalikkan pembatasan sebelumnya yang dipicu oleh pandemi global.

Dalam dua tahun terakhir, Arab Saudi mengurangi jumlah umat Islam yang diperbolehkan menunaikan ibadah haji untuk mencegah penyebaran Covid-19. Biasanya, sekitar 2,5 juta Muslim menghadiri haji setiap tahunnya di masa pra-pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement