Rabu 07 Jun 2023 16:43 WIB

Rombongan Jamaah Haji Terpecah, Kemenag: Saudi Arabian Airlines Kacau

Kemenag harap ada audit dalam penerbangan haji dengan Saudi Arabian Airlines.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Rombongan Jamaah Haji Terpecah, Kemenag: Saudi Arabian Airlines Kacau. Foto:  Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab
Foto: istimewa
Rombongan Jamaah Haji Terpecah, Kemenag: Saudi Arabian Airlines Kacau. Foto: Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) berharap otoritas Arab Saudi memeriksa manajemen Saudia Airlines, khususnya yang bertanggung jawab dalam penerbangan jemaah haji Indonesia. Hal ini karena sampai saat ini, Saudia Airlines terus dianggap berbuat tidak profesional.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab menegaskan bahwa ketidakprofesionalan Saudia Airlines telah mengganggu kenyamanan dan ketenangan jamaah. Sebab, kapasitas seat pesawat yang disiapkan terus berubah-ubah. Langkah tidak profesional itu dilakukan antara lain dengan sering mengubah kapasitas seat pesawatnya. Tindakan itu dilakukan secara sepihak, tanpa persetujuan Kementerian Agama.

Baca Juga

"Dari aspek penerbangan, Saudia Airlines tahun ini gagal memberikan layanan yang baik ke jamaah haji Indonesia," kata Saiful Mujab dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Rabu (7/6/2023).

Saiful Mujab begitu menyayangkan tindakan Saudia Airlines dalam proses pemberangkatan jamaah haji Indonesia gelombang pertama. Manajemen Saudia dianggap begitu semrawut dalam pelaksanaan penerbangan jamaah agar sesuai jadwal dan kapasitas seat pesawat yang telah disepakati.

"Saya pikir pihak otoritas Arab Saudi perlu meninjau dan memeriksa manejemen Saudia Airlines saat ini. Kenapa mereka tidak mampu menerbangkan jamaah haji sesuai jadwal? Kenapa tidak mampu menyediakan pesawat dengan kapasitas seat yang dijanjikan?" ucap Saiful Mujab.

Menurut Saiful, pemeriksaan layak dilakukan. Hal ini karena proses penerbangan jamaah haji Indonesia sudah dibahas sejak lama. Jadwal dan jenis pesawat yang digunakan juga sudah ditentukan dan disepakati.

"Tahun ini Saudia Airlines benar-benar kacau, tidak komitmen dengan kontrak kerja," kata Saiful Mujab.

"Tingkah Saudia Airlines membuat banyak jamaah terpecah dari rombongannya sehingga menjadi tidak nyaman. Ini jelas tidak sejalan dengan semangat memuliakan jemaah haji," lanjutnya.

Republika sudah berupaya untuk mengonfirmasi mengenai keluhan Kemenag ini kepada pihak Saudi Arabian Airlines. Namun, belum ada tanggapan atas pertanyaan yang diajukan Republika hingga pukul 17.52 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement