Rabu 07 Jun 2023 19:49 WIB

Reaksi Wapres soal Maskapai Kerap Terlambat Angkut Jamaah Haji

Maskapai pengangkut jamaah haji diminta profesional.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
 Reaksi Wapres soal Maskapai Kerap Terlambat Angkut Jamaah Haji. Foto:  Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok BPMI/Setwapres
Reaksi Wapres soal Maskapai Kerap Terlambat Angkut Jamaah Haji. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyerukan kepada maskapai penerbangan yang melayani calon jamaah haji tidak ada lagi keterlambatan (delay) dalam proses pemberangkatan ke Tanah Suci. Ini karena terus terjadinya delay penerbangan hingga hari ke-13 keberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi.

"Saya harap maskapai memenuhi jadwal yang sudah disepakati dan dihindari delay itu," ujar Wapres dalam keterangannya kepada wartawan di sela kunjungan kerja ke Kepulauan Riau, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf mengatakan, ketepatan jadwal keberangkatan penting agar jamaah haji tidak kelelahan. Sebab, tidak sedikit jamaah haji yang berasal dari pelosok dan telah menempuh perjalanan ckup lama.

"Banyak jamaah haji kita itu dari kampung-kampung kemudian masuk ke embarkasi-embarkasi, itu cukup melelahkan. Kalau dia harus menunggu lagi itu kelelahannya bertambah lagi, belum nanti sampai ke sana," ujar Kiai Ma'ruf.

Apalagi ditambah dengan 30 persen jamaah haji tahun ini yang berusia lanjut (lansia). Keterlambatan akan semakin menguras energi para jamaah haji.

"Apalagi tahun ini disebut haji lansia, artinya yang banyak orang yang lansia, yang tua-tua, sepuh-sepuh, karena itu supaya maskapai untuk menghindari dan sebisa mungkin jangan sampai ada delay," ujarnya.

Karena itu, Wapres mendukung langkah Kementerian Agama yang telah menegur maskapai penerbangan mulai dari Garuda Indonesia hingga Saudia Airlines. Kedua maskapai diharapkan serius dalam memperhatikan kenyamanan jamaah haji dengan lebih kooperarif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan.

Menurut Kiai Ma'ruf, jika ada lagi keterlambatan maka harus ada kompensasi yang diberikan kepada jamaah.

"Saya kira saya juga sudah mendengar dari Kementerian Agama sendiri sudah membuat seruan untuk tidak terjadinya delay dan itu kalau delay tentu ada konsekuensi-konsekuensi yang harus dikompensasi kepada jamaah. Itu saya harapkan begitu," ujar Kiai Ma'ruf.

Keterlambatan penerbangan masih terus terjadi sampai hari ke-13 keberangkatan jamaah haji Indonesia ke Arab Saudi. Keterlambatan itu terjadi baik dalam penerbangan Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab menyampaikan tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jamaah haji Indonesia 2023 sudah cukup tinggi, angkanya lebih dari 15 kali keterlambatan atau perubahan jadwal. Padahal, saat ini masih dalam tahapan pemberangkatan gelombang pertama yang berlangsung dari 24 Mei sampai 7 Juni 2023.

“Maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, harus lebih kooperatif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif,” kata Saiful Mujab dalam keterangan tertulisnya kepada Republika pada Senin (5/6/2023).

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement