Senin 12 Jun 2023 12:04 WIB

Inisiatif Rute Makkah Luncurkan Sistem Pengkodean Bagasi

Setiap koper jamaah haji ditempel label berisi informasi jamaah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Kedatangan jamaah calon haji Indonesia Kloter JKG 1 yang mendarat pada pukul 13:30, di Gate Road makkah Bandara Prince Mohammad Abdulaziz International Airport, Madinah, Ahad (7/7). Ini merupakan kedatangan pertama dengan menggunakan layanan fasttrack, yang hanya membutuhkan waktu 15 menit dari turun pesawat sampai jamaah menaiki bus.
Foto: Darmawan/MCH
Kedatangan jamaah calon haji Indonesia Kloter JKG 1 yang mendarat pada pukul 13:30, di Gate Road makkah Bandara Prince Mohammad Abdulaziz International Airport, Madinah, Ahad (7/7). Ini merupakan kedatangan pertama dengan menggunakan layanan fasttrack, yang hanya membutuhkan waktu 15 menit dari turun pesawat sampai jamaah menaiki bus.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi selama beberapa tahun terakhir telah meluncurkan Inisiatif Rute Makkah. Baru-baru ini, program tersebut memperkenalkan sistem pengkodean dan penyortiran bagasi.

Program ini bertujuan meningkatkan logistik haji. Dilansir di Gulf News, Senin (12/6/2023), langkah baru ini disiapkan untuk memastikan pengiriman bagasi jamaah haji yang aman ke tempat tinggal mereka, baik di Makkah maupun Madinah.

Baca Juga

Operasi pengkodean bagasi ditangani di dalam terminal khusus di bandara keberangkatan jamaah. Segala proses pelaksanaannya diawasi oleh tim spesialis dari Kementerian Haji dan Umrah.

Tidak hanya itu, disampaikan pula prosedur terperinci ini dimulai dengan menyortir bagasi dan menempelkan label berkode ke setiap bagasi. Pada label yang disematkan, terdapat informasi penting seputar penerbangan dan detail pribadi jamaah haji. Termasuk di dalamnya adalah lokasi detail akomodasi tiap jamaah selama di Arab Saudi.

Untuk lebih mendukung sistem tersebut, label serupa juga disebut akan ditempelkan pada sampul paspor milik jamaah haji. Sebagai pelengkap, jamaah juga akan diberikan kartu dengan informasi yang sama persis seperti yang ada di bagasi mereka.

Hal ini dilakukan untuk memastikan sistem pelacakan yang kuat, yang dirancang meminimalkan kemungkinan kesalahan penanganan bagasi. Saat mendarat di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah atau Bandara Internasional Prince Mohammed Bin Abdulaziz, jamaah haji akan segera dipindahkan ke bus. Bus-bus ini kemudian akan mengangkut mereka ke tempat tinggal yang telah ditentukan, memastikan transisi yang mulus dan efisien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement