REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Jamaah haji Indonesia baik yang tiba di Madinah sekadar transit atau yang langsung menuju Madinah bakal disambut cuaca panas. Cuaca panas ini perlu diwaspadai apalagi mendekati puncak ibadah haji.
Petugas PPIH sektor Bir Ali, dr H Tejo Katon, SSi, MBA, MM, menjelaskan, dehidrasi karena cuaca panas di Arab Saudi dapat mengakibatkan penurunan daya ingat hingga demensia jamaah haji. “Suhu di Bir Ali yang mencapai 43 derajat celsius, menjadi kendala tersendiri bagi jamaah haji Indonesia. Sebab, suhu panas tersebut berpotensi mengakibatkan jemaah haji mengalami dehidrasi akut dan penurunan daya ingat alias pikun atau demensia," paparnya Senin, (19/6/2023).
Tejo Katon menjelaskan bahwa tanda-tanda jamaah haji terkena dehidrasi antara lain disorientasi dan susah fokus, seperti masuk pintu 8 keluar sudah lupa, lupa posisi bus terparkir dan lain-lain. Oleh karena itu, akibat dehidrasi, banyak jamaah haji yang tersesat dan nyasar ketika keluar dari Masjid Bir Ali.
“Untuk itu kita sarankan jamaah haji untuk selalu minum, minum, dan minum,” ungkapnya.
Dokter Tejo mengungkap, kafein yang terkandung di dalam kopi dan teh bersifat diuretik atau menyebabkan frekuensi buang air kecil (BAK) bertambah. Cairan yang banyak keluar melalui BAK dapat mengganggu keseimbangan kadar air dan fungsi normal tubuh, sehingga terjadi dehidrasi.
"Jadi meski kopi tidak menyebabkan dehidrasi berat, namun tetap perlu dibatasi konsumsinya. Terlebih lagi jamaah haji berada pada situasi yang berpotensi mengalami dehidrasi, seperti cuaca yang panas. Untuk itu, agar terhindar dari dehidrasi, daripada minum kopi, pilihlah air putih untuk menghilangkan dahaga," kata dia yang kesehariannya pegawai di Kanwil Kementerian Agama DIY dan Wakil Ketua Umum bidang kesehatan IPHI DIY serta Ketua Biro Kesehatan Dewan Masjid Indonesia Wilayah DIY.