Selasa 20 Jun 2023 21:03 WIB

Dua Hari Lagi Seluruh Jamaah Haji Kuota Tambahan Tiba di Madinah

Rencananya ada 13 kloter jamaah haji kuota tambahan.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Seorang calon haji melambaikan tangannya dari dalam bus saat akan diberangkatkan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (20/6/2023). Provinsi Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Embarkasi Makassar mendapatkan tambahan kuota jamaah haji sebanyak 813 orang.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Seorang calon haji melambaikan tangannya dari dalam bus saat akan diberangkatkan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (20/6/2023). Provinsi Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Embarkasi Makassar mendapatkan tambahan kuota jamaah haji sebanyak 813 orang.

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Sudah sembilan kelompok terbang (kloter) jamaah haji kuota tambahan yang telah tiba melalui Bandara Amir Mohammad bin Abul Aziz (AMAA) Madinah sejak 16 Juni 2023. "Rencananya ada 13 kloter," kata Kepala Seksi Akomodasi Daerah Kerja (Daker) Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Ali Machzumi di Madinah, Selasa (20/6/2023).

Ali mengatakan, dari rencana awal 24 kloter jamaah kuota tambahan, dijadwalkan hanya 13 kloter yang akan transit di Madinah sebelum diberangkatkan ke Makkah.Untuk akomodasi jamaah kuota tambahan ditempatkan di tiga hotel, yakni Hotel Mirage Al Salam, Front Taiba, dan Hotel Gloria Fayrouz Al Massi.

Baca Juga

Sementara sisa jemaah kuota tambahan dipusatkan di Gloria Fayrouz Al Massi dengan harapan petugas haji Daerah Kerja Madinah yang bertugas dapat terpusat di satu titik.

Ali memastikan para jamaah kuota tambahan yang transit di Madinah mendapatkan layanan yang sama baik dari akomodasi, transportasi, bimbingan ibadah, sampai konsumsi.

Jamaah akan mendapatkan akomodasi hotel, mereka mendapatkan konsumsi selamat datang, sarapan, makan siang, dan sebelum ke Makkah mendapatkan makan selamat jalan.

Sementara itu, petugas bimbingan ibadah Daker Madinah kembali mengingatkan kepada jamaah haji yang transit agar mempersiapkan diri menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji di Armuzna. Persiapan ini dinilai penting guna memastikan jamaah menjaga niat haji.

"Dikarenakan jamaah sudah niat haji otomatis sudah masuk larangan ihram. Waspada pada larangan ihram, jangan sampai melanggar," kata Petugas Bimbingan Ibadah Daker Madinah, Asep Dadan Wildan.

Jamaah haji, lanjut dia, harus memahami  dalam berhaji ada yang disebut tiga larangan haji, yaitu rafats, fusuq, dan jidal. Ketiganya tidak boleh dilakukan selama melaksanakan ibadah haji.

Secara ringkas, rafats, lanjutnya, berarti perbuatan dosa yang disebabkan oleh gejolak nafsu. Fusuq yaitu perbuatan dosa yang disebabkan oleh sifat-sifat tercela, seperti sombong, iri hati, dan adu domba. Adapun jidal adalah perbuatan yang disebabkan oleh tidak adanya kesabaran hingga timbul pertengkaran dan berbantah bantahan.

"Perbanyak talbiyah, agar menyadarkan dalam keadaan ihram, jika tidak seperti keadaan normal sehingga lupa sudah berihram," kata dia.

Berikut ini pergerakan petugas dan jamaah haji selama periode puncak haji. 

1. 6-7 Zulhijjah (24-25 Juni) - petugas haji ke Arafah. 

2. 8 Zulhijjah (26 Juni) - pergerakan jamaah haji dari hotel di Makkah ke Arafah mulai pukul 07.00 - 22.00 waktu Arab Saudi (WAS). 

3. 9 Zulhijjah (27 Juni) - jamaah haji wukuf di Arafah dari lepas zuhur sampai ashar 

4. 9 Zulhijjah (27 Juni) - sekitar pukul 18.30 WAS jamaah haji mulai diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah untuk mengumpulkan batu lempar jumrah. Proses ini diperkirakan berlangsung sampai tengah malam 

5. 10-13 Zulhijjah (28 Juni-1 Juli) jamaah haji melakukan mabit dan lempar jumrah di Mina

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement