Ahad 25 Jun 2023 21:34 WIB

'Berpamitan' dengan Baginda Rasulullah SAW Menuju Makkah

Para petugas dan jamaah haji di Madinah bergabung di Makkah

Sebanyak 400 lebih petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah bakal ditempatkan di 10 pos pemantauan jamaah di Mina. Kegiatan jamaah haji di Mina ialah titik paling kritis dalam prosesi ibadah haji.
Foto:

Oleh : Agung Sasongko, reporter Republika TV dari Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH –  Tepat Jumat, (23/6/2023) dini hari, rombongan kloter terakhir yang berasal dari embarkasi Solo (SOC-99) tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah. Kedatangan rombongan berjumlah 302 jamaah ini sekaligus menjadi penutup dari rangkaian kedatangan 13 kloter kuota tambahan. 

Mereka transit sejenak di Madinah sebelum meneruskan perjalanan menuju Makkah. Bagi kami di Media Center Haji Daker Madinah, kedatangan kloter terakhir tersebut memberikan sinyal waktunya bergeser ke Makkah. 

Baca Juga

Sebelum itu, saya berniat pamit dan mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW sebelum bertugas ke Makkah. Ini tak lain karena, saya sempat bertanya kepada Kiai Ahmad Wazir Ali, Konsultan Ibadah di Daker Madinah soal ini. "Kiai, apakah sebelum kita berangkat ke Makkah perlu berziarah ke Rasulullah, pamit kiai," kata saya.

Dengan panjang lebar, Kiai Wazir menyarankan ke sana namun dengan catatan tidak perlu memaksakan diri memasuki Raudhah SAW, cukup dalam lingkungan Masjid Nabawi dan berdoa. 

Kepada kami, pengasuh Pesantren Denayar Jombang ini menyebutkan ada tiga doa yang perlu dipanjatkan usai salam kepada Rasulullah. Doa yang dipanjatkan kepada Allah, yakni pertama, berdoa agar kita diberikan kemudahan dalam menjalani rangkaian ibadah haji hingga selesai. 

Baca juga: Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini

Kedua, berdoa mudah-mudahan diberikan kesehatan hingga sampai ke Tanah Air bertemu handai taulan. 

Terakhir dan paling penting adalah berdoa agar bisa kembali ke Tanah Suci kembali bisa berziarah kepada Rasulullah SAW. "Bisa aja nanti kita dipanggil lagi menjadi petugas atau umroh, itu yang penting," pesan Kiai Wazir. 

Saban hari memang Kiai Wazir ini banyak menerima pertanyaan utamanya terkait ibadah haji. Kadang juga tak enak selalu bertanya. 

Pernah suatu ketika, beliau sedang bikin teh mint dan membaca camilan duduk di sofa hijau dekat dengan ruang kerjanya di Daker, beliau saya ganggu lagi dengan pertanyaan-pertanyaan lain. Dengan ramah beliau melayani. 

Terakhir ketika kami mengundang beliau untuk mengisi pengajian dipaparkanlah kemudahan-kemudahaan dalam hal ini konteksnya petugas haji. Dan yang membuat kami tenang. Misalnya, ketika saya belum sempat berziarah ke makam Rasulullah SAW karena begitu padat memantau pergerakan jamaah, kiai Wazir memberikan penyejuk yang tiada tara. "Selama masih di lingkungan masjid, kita bisa memberi salam, dan doa kita juga makbul," katanya.

Begitu pun ketika petugas lebih sibuk urus...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement