Rabu 12 Jul 2023 16:43 WIB

Jelang Kepulangan Jamaah Haji, Petugas Mulai Siapkan Kelengkapan Dokumen

Jamaah haji diimbau tidak membawa barang berlebihan.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Erdy Nasrul
Suasana kepulangan jamaah haji di Pendopo Garut, Ahad (9/7/2023) malam.
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut.
Suasana kepulangan jamaah haji di Pendopo Garut, Ahad (9/7/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah layanan dan kepulangan (yanpul) mulai sibuk menyiapkan dokumen jamaah haji Indonesia menjelang kepulangan dari Madinah.

Petugas mulai menata dokumen - dokumen jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang mulai tiba di Madinah. Jemaah ini  akan mulai diterbangkan secara bertahap ke Indonesia pada 19 Juli mendatang.

Baca Juga

Petugas Yanpul, Ribut Nur Huda mengatakan, sejak tanggal 10 Juli kemarin, pihaknya sudah mengumpulkan dan menyiapkan dokumen jemaah haji yang sudah mulai bergerak dari Makkah menuju ke Madinah. 

“Jamaah yang akan pulang dari Madinah , dokumennya kami siapkan. Prosesnya, diawali paspor jemaah dikumpulkan di Terminal Hijrah, untuk diamankan oleh Muassasah Adilah,” katanya, Rabu (12/7/2023).

Muassasah Adilah adalah lembaga yang dipercaya dan ditunjuk resmi pemerintah Arab Saudi melakui Kementrian Haji, yang bekerja secara integral melayani jemaah haji Indonesia termasuk dokumen penting jemaah.

“Setelah itu, dokumen tidak diserahkan ke penampungan paspor sesuai dengan negaranya, dan disitu akan dicek kelengkapannya. Termasuk pemberian boarding pass untuk jemaah,” sambungnya.

Dia menyebut, selain memberikan boarding pass di masing - masing paspor jemaah, pihaknya juga memeriksa paspor  jemaah. “ Itu dilakukan untuk memastikan paspor jamaah lengkap,” tambahnya.

Jika ada paspor jamaah yang tidak ada, maka pihaknya akan segera melakukan koordinasi. Hal yang dilakukan adalah mengecek paspor itu masih ada di jemaah atau sudah diserahkan tapi terselip.

Jika memang paspor jamaah tidak ada, kami akan segera membuat SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) agar jemaah bisa terbang ke Indonesia. Pembuatan SPLP tidak membutuhkan waktu lama,” jelasnya.

Namun, untuk memastikan paspor jamaah yang bersangkutan tidak ada ini butuh waktu. Sehingga perlu dipastikan paspor milik jemaah itu dimana, jika memang tidak ada, pihaknya segera koordinasi dengan KJRI.

“Kami disini intinya menyiapkan paspor, dan boarding pass kepulangan jemaah. Jadi, saat pulang nanti, jemaah tidak disibukkan dengan proses administrasi terkait dengan dokumen - dokumen itu,” urainya.

Sehingga, jamaah haji Indonesia bisa pulang dengan lancar tanpa terkendala permasalahan administrasi. Sebab, jika ada kendala dengan dokumen jamaah bisa diselesaikan sejak dini. “Kami siap menyiapkan itu,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement