Jumat 14 Jul 2023 08:38 WIB

Jamaah Haji Gelombang Kedua Diyakini tak Banyak Tersesat Seperti Gelombang Pertama

Jamaah haji gelombang kedua dinilai lebih terbiasa dengan rute hotel.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Kedatangan jamaah Kloter JKS 39 dan 40 yang tiba di Hotel Madinah Arjwan di Sektor IV.
Foto: dok MCH 2023
Kedatangan jamaah Kloter JKS 39 dan 40 yang tiba di Hotel Madinah Arjwan di Sektor IV.

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Jamaah gelombang kedua dinilai lebih terbiasa dengan rute hotel menuju Masjidil Haram. Pengalaman tersebut sangat berguna ketika jamaah berada di Madinah yang posisi antara hotel dan Masjid Nabawi terbilang dekat.

"Alhamdulillah, di gelombang kedua ini enggak kaya di gelombang satu. Kayaknya karena mereka sudah terlatih di Makkah dan di Mina," kata Andi Ferdiansyah, Petugas Sektor Khusus Masjid Nabawi, Rabu (13/7/2023) di Madinah.

Baca Juga

Andri, sapaan akrab Andi Ferdiansyah meyakini jamaah gelombang kedua sudah lebih mandiri setelah prosesi ibadah haji di Makkah berlangsung dan saat mereka menjalankan ibadah Armuzna.

"Jadi mereka sudah lebih mandiri," tambah Andri.

"Sebagian jamaah justru bertanya lebih kepada mana toko oleh-oleh yang lebih murah," lanjutnya menerangkan.

Beberapa jamaah haji gelombang kedua yang sudah tiga hari di Madinah mengaku merasa lebih mudah untuk balik ke hotel setelah selesai melaksanakan Arbain daripada saat di Masjidil Haram.

Salah satunya Bambang Eko (65) jamaah kelompok terbang 46 Embarkasi Surabaya (SUB 46). Selama tiga hari di Madinah, ia mengaku tidak pernah tersesat ketika menuju hotel.

"Ya, Alhamdulillah, enggak. Insya Allah mudah, Pak," kata Bambang saat ditanya sulit  atau tidaknya jalan pulang ke hotel dari Masjid Nabawi.

Hal yang sama juga diakui oleh Suratmin (67), jemaah kelompok terbang 48 barkasi Surabaya (SUB 48). Meski sebelumnya belum pernah berkunjung ke masjid Nabawi, ia mengaku mudah menghafal pintu dan jalan ke hotel tempatnya menginap.

"Enggak, enggak pernah nyasar. Aku dari awal sudah sering sendirian, kok," katanya.

Ia mengaku meskipun di malam hari, tidak pernah kebingungan, apalagi tersasar. Menurutnya jalan dari Masjid Nabawi ke hotel lebih mudah dihafalkan ketimbang saat di Masjidil Haram.

"Enggak, enggak pernah. Mudah mengingat nomor pintu masjid dan jalan ke hotel," pungkasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement