REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan pondok pesantren merupakan aset bangsa, sebagai satu-satunya tempat untuk mencetak para ulama yang dapat membimbing umat.
“Pesantren ini aset bangsa,” kata Wapres Ma'ruf Amin dalam sambutan peresmian pembukaan Roadshow Pondok Pesantren di Aula Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Banten, Sabtu, sebagaimana disaksikan melalui tayangan langsung Youtube Wakil Presiden RI dari Jakarta.
Wapres mengatakan pesantren adalah satu-satunya tempat pencetak para ulama yang kelak bisa membimbing umat atas segala persoalan duniawi.
“Kita tidak boleh kehilangan ulama. Caranya bagaimana? Mencetak ulama melalui pondok pesantren. Nggak ada ulama dicetak bukan di pondok (pesantren), itu di mana. Di tempat bordir apa? Ya nggak ada, ya ulama di pondok ini,” jelas Wapres Ma'ruf Amin.
Dia mengatakan salah satu fungsi pesantren adalah menyiapkan orang-orang yang mengerti agama. Saat ini, kata Wapres, banyak orang berbicara agama, namun tidak memahami agama.
“Kalau pesantren memang mendidik orang yang paham agama. Kenapa kita perlu mendidik, itu karena para ulama itu tidak selamanya hidup. Para ulama ini satu persatu meninggal dunia. Ilmunya di bawa,” jelas Wapres.
Dia menekankan apabila tidak tersisa satupun ulama berilmu di dunia, maka umat akan memilih pemimpin bodoh, sehingga akan menjadi orang yang sesat dan menyesatkan.
Oleh karena itu Wapres menegaskan Bangsa Indonesia tidak boleh kehilangan ulama sebagai orang yang meneruskan tugas-tugas kenabian.
“Ulama adalah pewaris nabi. Tempatnya di pesantren. Kalau tidak ada pesantren tidak akan lahir ulama dan akan terjadi kekosongan ulama. Ini satu hal yang tidak boleh terjadi,” tegasnya.
Selain itu Wapres menyampaikan pesantren juga merupakan tempat melahirkan orang-orang yang bisa merespons berbagai masalah baik dunia maupun akhirat. Sebab banyak persoalan baru di dunia yang tidak tercantum spesifik dalam kitab dan mesti di respons ulama, seperti masalah ekonomi dan keuangan syariah.
“Apalagi di bidang muamalah, di bidang ekonomi, itu banyak sekali masalah-masalah baru, transaksi-transaksi baru yang harus dijawab oleh ulama. Dan masalah lama yang mengalami proses perubahan, pembaharuan, terbarukan, ini harus lahir ulama-ulama yang memiliki kemampuan seperti itu,” ujar Wapres.
Lebih jauh ia menyampaikan peran pesantren selain sebagai lembaga dakwah dan pendidikan juga sebagai lembaga yang bertugas memberdayakan masyarakat, agar masyarakat bisa memakmurkan bumi sesuai perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Salah satu upaya memakmurkan bumi adalah melalui pengembangan ekonomi. Pesantren dituntut memberi pemahaman atas pemberdayaan ekonomi yang halal dan sesuai ketentuan agama.
“Harus membangun masyarakat yang cara berpikirnya berpikir keimanan, ini harus diimani, harus sesuai syariah, ini masyarakat dididik supaya berpikir seperti itu, jangan (masyarakat) yang (berpikir) hasilnya halal atau haram bukan masalah. Kita harus membangun masyarakat yang benar-benar berorientasi pada keimanan, sehingga mereka akan selamat di dunia dan akhirat,” pinta Wapres Ma'ruf Amin.