Kamis 14 Sep 2023 08:00 WIB

BPKH Ajak Mahasiswa Berhaji Selagi Muda

Saat ini ada 5,3 juta orang antre haji dan 75 persennya berusia di atas 40 tahun.

Jamaah haji Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 12 tiba di Aula Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Aceh, Senin (31/7/2023).
Foto: Antara/Khalis Surry
Jamaah haji Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 12 tiba di Aula Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Aceh, Senin (31/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melakukan sosialisasi gerakan haji usia muda kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh, sebagai salah satu upaya dalam memasifkan gerakan kampanye haji muda di kalangan mahasiswa.

Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf di Banda Aceh, kemarin, mengatakan saat ini terdapat 5,3 juta warga Indonesia yang berada dalam daftar tunggu keberangkatan haji. Sebanyak 75 persen dari mereka berusia di atas 40 tahun.

Baca Juga

"Untuk memberikan keseimbangan struktur jamaah haji kita, kami mulai mengampanyekan supaya program haji itu bisa dimulai sejak muda," kata Amri di hadapan mahasiswa UIN Ar Raniry Banda Aceh.

Ia menjelaskan, antusiasme masyarakat untuk haji semakin tinggi, seiring kemampuan ekonomi yang makin meningkat serta kemudahan akses transportasi menuju ke Tanah Suci. Saat ini, jumlah warga Indonesia tercatat di Kementerian Agama dan BPKH yang berada dalam daftar tunggu keberangkatan haji mencapai 5,3 juta orang, dengan masa tunggu keberangkatan rata-rata 25 tahun.

Pada 2023, menurut dia, sebanyak 67 ribu jamaah haji Indonesia yang diberangkatkan ke Tanah Suci tergolong dalam kategori lanjut usia (lansia) yakni berumur di atas 60 tahun, bahkan ada yang sudah mencapai 100 tahun. "Data ini kelihatannya harus segera kita perbaiki, karena masyarakat baru punya keinginan ke Tanah Suci ketika sudah relatif mapan saat usianya di atas 40 tahun. Maka jika fenomena sekarang, masa tunggunya di atas 25 tahun, maka orang akan berhaji di usia 70 tahun," ujarnya.

Oleh karena itu, BPKH terus berupaya memasifkan kampanye gerakan haji usia muda. Karena haji merupakan salah satu ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik yang prima.

Pada 2023, lanjut dia, merupakan tahun dimana jamaah haji Indonesia paling banyak yang meninggal dunia saat penyelenggaraan ibadah haji, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah jamaah haji lansia Indonesia pada tahun itu mencapai 30 persen dari total kuota haji Indonesia sebanyak 221.000 orang.

"Sehingga pada saat kegiatan haji (2023/1444 Hijriah) berlangsung, jumlah jamaah haji meninggal dunia sekitar 800 orang, dan 90 persen adalah mereka yang usia di atas 65 tahun," ujarnya.

Sebab itu, BPKH terus mendorong supaya anak-anak muda, mahasiswa untuk segera mendaftar haji. Karena pendaftar dan jamaah haji usia muda ini bisa mengurangi potensi jamaah haji Risti dan kematian di Tanah Suci.

"Kita harapkan gerakan haji muda ini bisa lebih masif. Dan hari ini kami mulai berinisiatif memberikan dorongan, insentif, kepada adik-adik mahasiswa UIN Ar Raniry dengan memberikan tabungan haji," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement