Rabu 11 Oct 2023 13:34 WIB

Saudi dan WHO Jalin Kerja Sama untuk Pelaksanaan Haji yang Aman

Penting juga untuk mengelola sejumlah ancaman, seperti wabah penyakit.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Umat Islam berebut menyentuh Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Ahad (30/4/2023). Menyentuh Kabah menjadi idaman umat islam, namun diperlukan usaha yag cukup keras untuk dapat menyentuhnya karena hampir setiap harinya pusat kiblat umat Islam itu dipenuhi jemaah dari penjuru dunia. Jemaah pun harus rela berdesak-desakan untuk dapat menggapainya. Selain memegang ka
Foto: REPUBLIKA
Umat Islam berebut menyentuh Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Ahad (30/4/2023). Menyentuh Kabah menjadi idaman umat islam, namun diperlukan usaha yag cukup keras untuk dapat menyentuhnya karena hampir setiap harinya pusat kiblat umat Islam itu dipenuhi jemaah dari penjuru dunia. Jemaah pun harus rela berdesak-desakan untuk dapat menggapainya. Selain memegang ka

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pelaksanaan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi menimbulkan kekaguman baik bagi peserta aktif maupun mereka yang menyaksikan acara tersebut dari jarak jauh. Makna spiritual dari peristiwa tersebut seolah menarik perhatian banyak pihak.

Di sisi lain, hal utama lainnya yang juga menjadi fokus perhatian adalah upaya luar biasa Pemerintah Arab Saudi dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan jutaan jamaah, yang berkumpul dari seluruh dunia.

Baca Juga

Harus diakui, ada tantangan besar dalam mengelola acara sebesar ini. Infrastruktur, akomodasi, teknologi, dan pengelolaan massa merupakan faktor-faktor yang, jika dipikirkan dengan matang, dapat menyukseskan ibadah haji.

Penting juga untuk mengelola sejumlah ancaman, seperti wabah penyakit dan risiko kesehatan lintas batas. Bekerja sama dengan Arab Saudi, Kantor Regional WHO untuk Mediterania Timur telah bekerja keras memastikan semua kapasitas yang diperlukan tersedia untuk ibadah haji.

Global Center for Mass Gatherings Medicine di Arab Saudi, yang merupakan pusat kolaborasi WHO, mengkhususkan diri dalam mempersiapkan dan mengelola pertemuan massal seperti haji dan umrah.

Pertemuan massal ini, meskipun telah direncanakan, dapat membebani sumber daya lokal dan menimbulkan risiko kesehatan. Karena itu, dalam mempersiapkan ibadah besar seperti ini memerlukan penilaian risiko berbasis bukti, keterlibatan masyarakat, serta peningkatan kapasitas lokal.

Dilansir di situs resmi WHO, Rabu (11/10/2023), untuk mempersiapkan setiap musim haji Global Center melakukan penilaian mendalam terhadap sistem peringatan dini kesehatan Arab Saudi. Tujuannya mengevaluasi kesiapannya dalam mendeteksi dan merespons potensi risiko kesehatan.

Tinjauan atau evaluasi ini dilakukan setelah...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement