REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH--Sayyidina Anas bin Malik RA meriwayatkan hadits yang isinya menjelaskan ihwal kedatangan dajjal. Apakah dajjal akan mendatangi semua wilayah di penjuru bumi? Apakah ada yang tidak didatangi dajjal?
Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
ليسَ مِن بَلَدٍ إلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ، إلَّا مَكَّةَ والمَدِينَةَ؛ ليسَ له مِن نِقَابِهَا نَقْبٌ إلَّا عليه المَلَائِكَةُ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا، ثُمَّ تَرْجُفُ المَدِينَةُ بأَهْلِهَا ثَلَاثَ رَجَفَاتٍ، فيُخْرِجُ اللَّهُ كُلَّ كَافِرٍ ومُنَافِقٍ.
"Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki dajjal kecuali Makkah dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya (Makkah dan Madinah), kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafik dari sana." (HR. Bukhari)
Hadits itu menunjukkan, Nabi Muhammad SAW telah memberi peringatan tentang munculnya Dajjal, dan kemunculannya adalah salah satu tanda Hari Kiamat. Dalam hadits ini Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa dajjal akan memasuki setiap negara dan menggoda orang-orang kafir agar ikut bersamanya.
Namun dajjal tidak akan bisa memasuki Makkah dan Madinah. Sebab tidak ada jalan tanpa barisan malaikat yang menjaga Makkah dan Madinah. Dajjal merupakan bentuk penipuan yang bersifat menutup-nutupi.
Dinamakan dajjal karena ia menutupi kebenaran dengan kepalsuan, dan ia termasuk salah satu keturunan Adam yang dengannya Allah menguji hamba-hamba-Nya. Allah SWT memberinya kekuasaan untuk melakukan berbagai hal, termasuk yang ada dalam kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Di antaranya ialah menghidupkan orang mati, mematikannya, dan menampakkan dunia yang indah dan subur bagi tidak demikian bagi orang-orang beriman.
Anggota Fatwa Darul Ifta Mesir, Syekh Dr Ahmad Mamduh juga menjelaskan, semua manusia akan terkoyak pada saat datangnya zaman Dajjal. Di antara mereka ada yang tergoda untuk masuk ke dalam fitnahnya. Sebagian lagi ada yang akan dilindungi oleh Allah SWT sampai Allah melenyapkan Dajjal.
Ada sunnah yang diajarkan oleh Nabi SAW sebagai wujud untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT dari fitnah Dajjal. Nabi Muhammad mengajarkan untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal pada waktu setelah tasyahud (dalam sholat) dan juga dalam dzikir setelah sholat.
Doa memohon perlindungan dari fitnah Dajjal yakni pada waktu tasyahud akhir dalam sholat sebagaimana yang sering dilakukan Rasulullah. Bacaannya sebagai berikut, seperti diriwayatkan Muslim dari jalur Anas dan Abu Hurairah.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Allahumma inni audzubika min ‘adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal."
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, dari fitnah kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah al-masikh ad-Dajjal.
Selain itu Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk selalu membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat secara rutin dan terus-menerus. Sebab, dalam beberapa hadits, disebut bahwa surat tersebut adalah sarana untuk mencegah fitnah Dajjal.
Sumber:
https://www.elbalad.news/5085180
https://dorar.net/hadith/sharh/6092