Rabu 28 Feb 2024 22:35 WIB

Kemenag dan Kemenhaj Arab Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track Jamaah Indonesia  

Jamaah Indonesia mendapatkan fasilitas fast track

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi fast track. Jamaah Indonesia mendapatkan fasilitas fast track
Foto: Darmawan/MCH
Ilustrasi fast track. Jamaah Indonesia mendapatkan fasilitas fast track

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meninjau kesiapan layanan fast track (Macca Road) bagi jamaah haji Indonesia di Bandara Internasional Juanda, Surabaya dan Bandara Adi Soemarmo, Solo.

Pengecekan ini dilakukan Wakil Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah Arab Saudi, Muhammad Abdurrahman Al-Bijawi bersama Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief.

Baca Juga

Pengecekan kesiapan di Bandara Juanda telah dilakukan pada Selasa (27/2/2024) kemarin. Sedangkan pengecekan di Bandara Adi Soemarmo Solo dilakukan pada Rabu (28/2/2024) hari in.  

Hadir mendampingi tim delegasi, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, Direktur Luar Negeri Subhan Khalid, Direktorat Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Ramadhan Harisman, Kemenhub dan pihak Angkasa Pura Bandara Juanda.

Layanan fast track dalam beberapa tahun terakhir baru diterapkan bagi jamaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Tahun ini, layanan tersebut sedang diusulkan untuk juga diterapkan di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Adi Soemarmo, Solo. 

“Kami kemarin meninjau kesiapan Bandara Juanda Surabaya untuk menerapkan layanan fast track. Hari ini kami giliran meninjau Bandara Adi Seomarmo, Solo. Hasil pemeriksaan di lapangan ini akan dibahas dalan rapat berikutnya ke level lebih atas. Tim Arab Saudi yang sekarang meninjau akan memberikan rekomendasi sesuai temuan di lapangan. Kita harap hasilnya positif,” ujar Hilman usai ikut memantau kesiapan fast track di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/2/2024).

“Alhamdulillah kunjungan ke Surabaya dan Solo dihadiri seluruh jajaran yang menjadi mitra kita, seperti otoritas bandara, AP (Angkasa Pura) I, dan Kemenhub. Bersama delegasi Saudi, kita melakukan observasi penelaahan kemungkinan untuk tempat yang paling pas dan nyaman bagi jamaah,” ucap dia.

Hilman menjelaskan, bahwa ada beberapa alternatif dan skema yang ditawarkan untuk penerapan fast track ini. Nantinya, akan diputuskan melalui rapat selanjutnya, setelah melakukan kajian lebih detil lagi.

Rencana pembukaan layanan fast track ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas usai bertemu dengan Direktur Jenderal Bidang Paspor Kementerian Imigrasi Saudi Sulaiman bin Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi pada Januari 2024. 

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah jamaah asal yang tergabung dalam Embarkasi Surabaya (SUB) dan Solo (SOC), masing-masing melayani 39.226 dan 35.886 jamaah.

Artinya, jika usulan ini disetujui otoritas Arab Saudi, ada 75.112 jamaah yang akan mendapat layanan fast track. Jika dijumlah dengan 53.353 orang yang mendapat layanan fast track di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, maka akumulasinya mencapai 128.465 atau lebih dari 50 persen total kuota jamaah haji Indonesia.

Hilman menjelaskan, layanan fast track ini penting karena memudahkan jamaah haji dalam proses pengecekan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor. Sebab, prosesnya sudah dilaksanakan di bandara asal.

“Dengan fast track atau Macca Road, jamaah akan mendapatkan layanan keimigrasian Saudi, yang dilaksanakan di Tanah Air. Sehingga begitu jemaah datang di tanah suci, sudah tidak lagi diperiksa apa-apa tinggal naik bus dan langsung ke hotel,” ucap dia.

Baca juga: Alquran Sebut Langit Tercipta Hingga 7 Lapisan, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Tahapan imigrasi yang sudah dilakukan di Indonesia membuat jamaah tidak perlu antre lagi di imigrasi bandara tujuan. Fast Track hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit sampai satu jam, dibandingkan layanan biasa yang membutuhkan waktu sekitar satu sampai tiga jam.

Hilman berharap, proses penerapan fast track di Surabaya dan Solo ini bisa mendapat persetujuan Arab Saudi dan nantinya berjalan baik. "Alhamdulillah kita mendapat perhatian dari pimpinan kita, dan saya ucapkan terima kasih, dan tentunya terima kasih juga kepada pimpinan di Arab Saudi yang memiliki perhatian yang sama," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement