REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengingatkan calon jamaah haji tidak membawa beras dan sambal ke Tanah Suci Makkah, Arab Saudi karena semua sudah tersedia.
"Jamaah kita imbau jangan bawa beras dan sambal. Di sana dikasih makan 109 kali baik di Makkah, Madinah dan Armina, dan ada juga menu makanan selamat datang dan selamat tinggal di setiap bandara. Semua menu Indonesia," kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag NTB Azharuddin di Mataram, Rabu (8/5/2024).
Selain tidak membawa beras dan sambal atau keperluan dapur lainnya, ia juga mengingatkan seluruh calon jamaah haji tidak membawa barang melebihi batas yang sudah ditentukan.
"Satu calon haji boleh membawa barang di koper maksimal seberat 30 kilogram. Sedangkan untuk jinjingan sendiri berat maksimal 15 kilogram," katanya.
Ia mengimbau calon haji lansia supaya tidak terlalu banyak aktivitas di rumah sebelum berangkat. "Untuk jamaah lansia atau yang lain, acara-acara seremonial sebelum berangkat kalau bisa dikurangi, karena ibadah haji ini butuh fisik yang prima sehingga lebih banyak beristirahat. Bahkan, nanti saat pelepasan acara seremonial juga kita kurangi," kata Azharuddin.
Pada tahun ini total anggota jamaah calon haji asal NTB yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah sebanyak 4.499 orang, termasuk pendamping di dalamnya. Jumlah itu terdiri atas 13 kloter, dan terbagi dalam dua gelombang pemberangkatan.
Kloter pertama berangkat pada 12 Mei 2024, dan masuk Asrama Haji tanggal 11 Mei 2024. Sedangkan kloter 13 masuk Asrama Haji pada 27 Mei dan berangkat pada 28 Mei 2024.