REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika, Karta Raharja Ucu dari Makkah
MAEKKAH -- Selama di Kota Mekkah, calon jamaah haji Indonesia akan mendapatkan fasilitas Bus Shalawat sebagai alat transportasi. Tahun ini, Bus Shalawat disiapkan ramah lansia dan disabilitas.
"Bus Shalawat disabilitas sudah disiapkan, ada sekitar 20 Bus Shalawat dan lansia," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Makkah, Arab Saudi, Selasa (7/5/2024).
Menag juga sempat melakukan kunjungan kerja ke Mekkah guna melihat persiapan pelayanan untuk calhaj. Di Terminal Syib Amir, menteri yang akrab disapa Gus Men itu menyempatkan diri mengecek kesiapan Bus Shalawat dan bus antar kota. Untuk Bus Shalawat, pihak syarikah (perusahaan) telah menyiapkan bus yang ramah lansia dan disabilitas.
Guna memudahkan jamaah naik, dek bus ini bisa diturunkan. Pintu bus juga dilengkapi deck yang bisa dilewati kursi roda.
"Bus dilengkapi dengan dek yang bisa dilewati kursi roda. Sehingga, ini memudahkan lansia dan disabilitas untuk mengakses masuk bus. Ini kemajuan dari pelayanan," sebut Gus Men.
Bus Shalawat produksi tertua adalah tahun 2019. Banyak juga yang diproduksi pada 2022 dan 2023. Ada dua tipe, yaitu city bus dan bus ramah disabilitas/lansia.
Untuk city bus, kapasitas mencapai 70 jamaah (duduk dan berdiri). Untuk bus disabilitas dan lansia, ada 18 kursi yang tersedia. Pada bagian tengah bus, ada ruang untuk meletakkan kursi roda jemaah haji. Setiap bus dilengkapi dengan pendingin udara, pemecah kaca, P3K, Apar, GPS, ban cadangan, tombol pintu darurat, dan lainnya.
Bus Shalawat akan melayani jemaah dari hotel ke Masjidil Haram selama 24 jam. Ada 22 rute yang disiapkan untuk antar jemput jamaah yang tinggal di lima wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, dan Rei Bakhsy.
Untuk bus antarkota, paling tua diproduksi 2019. Banyak juga yang produksi 2023 dan 2024. Bus yang digunakan adalah type couch dengan kapasitas rata-rata 47 kursi. Meski demikiaj, masing-masing bus akan diisi maksimal 42 jamaah. Untuk keamanan dan kenyamanan jamaah, bus dilengkapi pendingin udara, kulkas, toilet, pemecah kaca, P3K, apar, GPS, USB, ban cadangan, tombol pintu darurat, bagasi bawah dengan kapasitas memadai (untuk bawaan 42 jamaah).
Bus antar kota akan melayani rute: Bandara Madinah ke Hotel Madinah (dan sebaliknya), Hotel Madinah ke Hotel Makkah (dan sebaliknya), serta Bandara Jeddah ke Hotel di Makkah (dan sebaliknya. "Saya pastikan agar bus tidak hanya dipamerkan tapi pada waktunya dioperasikan agar dimanfaatkan jemaah haji kita," ucap Gus Men.
Kemenag juga menyiapkan 76 halte. "Setiap halte akan ada petugas transportasi yang berjaga 24 jam penuh secara bergantian," ujar dia.