Kamis 09 May 2024 14:01 WIB

Jamaah Haji Diminta Waspadai Penyakit ISPA

ISPA dan pneumonia masih jadi penyakit terbanyak yang ditemui pada jamaah haji.

Ilustrasi jamaah haji. Jamaah haji diingatkan untuk mewaspadai adanya penularan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) selain meningitis dan dehidrasi.
Foto: Republika
Ilustrasi jamaah haji. Jamaah haji diingatkan untuk mewaspadai adanya penularan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) selain meningitis dan dehidrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji diingatkan untuk mewaspadai adanya penularan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), selain meningitis dan dehidrasi. Menurut Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PP Perdokhi), ketika flu menyerang, orang dengan usia senior dan memiliki penyakit komorbid dapat berisiko berat.

"ISPA dan pneumonia pun masih menjadi penyakit terbanyak yang ditemui pada jamaah haji Indonesia selama penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi pada Tahun 2023,” kata Ketua Umum PP Perdokhi Dr dr Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R, MARS, AIFO-K di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Baca Juga

Syarief menyebut, selain terdapat risiko bahaya penyakit meningitis atau radang selaput otak yang merupakan gangguan kesehatan akibat penyakit meningokokus invasif (IMD), penyakit seperti pneumonia dan influenza juga perlu diwaspadai karena menjadi kuman infeksi saluran napas. Selama beberapa tahun terakhir infeksi saluran napas merupakan penyakit paling sering untuk jemaah Indonesia selama penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi.

Studi di Arab Saudi menunjukkan sekitar 60 persen jamaah yang berkonsultasi di Klinik Primer Mina datang dengan keluhan infeksi saluran napas atas. Sayangnya, ISPA itu datang usai jamaah mengabaikan gejala yang dirasakan dan tidak melakukan tindakan preventif. Akibatnya, gejala berlanjut sampai terkena pneumonia.

“Jamaah yang dirawat inap di rumah sakit hampir 40 persen disebabkan pneumonia. Sementara jamaah yang dirawat masuk ke ICU sebesar 67 persen disebabkan infeksi saluran napas,” katanya.

Syarief juga membeberkan berdasarkan hasil studi Balkhy yang dilakukan pada 500 pasien jamaah haji, ditemukan bahwa sebanyak 56 persen jamaah dengan infeksi saluran napas terbukti disebabkan virus influenza. Dengan demikian, Syarief menganjurkan agar sebelum berangkat ibadah haji atau umroh jamaah sudah melakukan vaksinasi terlebih dahulu sebagai bentuk proteksi diri ketika harus berbaur dengan jamaah dari negara lain di Arab Saudi.

“Inilah pentingnya jamaah membutuhkan vaksin influenza untuk memberikan proteksi diri selama menunaikan ibadah umroh,” ujar Syarief.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement