REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menunaikan ibadah haji sudah tentu menjadi keinginan seluruh umat muslim di dunia. Namun demikian, tidak semua muslim bisa memperoleh kesempatan menunaikan rukun Islam yang kelima ini. Sebab, ibadah haji adalah ibadah yang melibatkan harta, raga dan jiwa.
Untuk itu, tiap muslim yang memiliki kesempatan berhaji harus mempersiapkan diri dengan baik. Bahkan hingga ke hal kecil sekalipun.
Muchyidin Rudi, pemilik Pusat Riyal, perusahaan yang telah mendapat izin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memproduksi alat-alat sanitasi bagi keperluan haji dan umrah membenarkan hal tersebut. Banyak hal yang harus dipersiapkan para calon jamaah haji.
"Yang pertama tentu Rohani," kata dia.
Jamaah harus bisa menjadi ikhlas, sabar, tolong menolong dan berserah diri. Kemudian perbanyak informasi mengenai manasik dan menghafal doa-doa selama di tanah suci.
Ibadah haji juga banyak menggunakan fisik atau daya tahan tubuh. Oleh karena itu jamaah haji disarankan untuk mempersiapkan kesehatan jasmani dengan berolah raga, membiasakan shalat berjamaah di masjid dan meminum air putih.
"Itu akan membantu metabolisme tubuh," katanya.
Para jemaah juga diingatkan untuk menyimpan kontak telepon penting yang dibutuhkan jika mengalami kesulitan saat berada di Tanah Suci.
"Tidak lupa obat-obatan pribadi buat yang punya penyakit tertentu dan obat-obatan lain seperti anti-biotik, obat batuk, dan flu, obat sakit perut, obat pusing, obat gosok dan minyak kayu putih. Jangan lupa juga bawa masker," imbuhnya.
Selain itu, jamaah juga diimbau membiasakan diri dengan keberadaan banyak orang di sekeliling. Termasuk mengantisipasi terhadap kebutuhan pribadi yang bisa sewaktu-waktu datang seperti buang air kecil.
"Dalam hal ini jamaah bisa menyiapkan kantong urine yang tersedia di Pusat Riyal. Ini membantu dan dibutuhkan para jamaah haji," kata dia dalam keterangan tertulis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
