IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Layanan ibadah haji tahun 2019 mendapatkan penilaian cukup memuaskan dari jamaah. Meski demikian, Kementerian Agama (Kemenag) sudah mulai menyusun rencana peningkatkan pelayanan ibadah haji 2020, terutama layanan terhadap jamaah usia lanjut.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Khoirizi H Dasir, mengatakan, Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) yang dirilis BPS menunjukkan adanya peningkatan. Kepuasan jamaah naik dari 2018 yang berada di angka 85,23 menjadi 85,91 untuk tahun ini.
"Tetapi, sukes tahun ini belum tentu sukses tahun depan. Sebab jamaahnya berganti dan petugasnya juga berganti. Sehingga kita selalu evaluasi dan siapkan semaksimal mungkin untuk 2020," kata Khoirizi kepada Republika.co.id, Selasa (19/11).
Salah satu fokus utama Kemenag untuk ibadah haji 2020 adalah peningkatan pelayanan pada jamaah lansia. Sebab, jumlah jamaah haji usia lanjut terus bertambah.
Khoirizi megatakan, rencana peningkatkan pelayanan untuk jamaah usia lanjut tidak hanya soal kesehatan semata, namun di semua sektor. Mulai dari manasik haji hingga pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.
Jamaah usia lanjut tak hanya terbatas secara fisik, tetapi juga pemahaman praktik ibadah dan kemampuan finansial. "Ini semua problematika, tapi kami jadikan itu tantangan, bukan beban. Kami harus bisa berikan pelayanan agar jamaah lansia tetap bisa beribadah dengan sempurna," ujar Khoirizi.
Plt Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag), Ali Rokhmat, menyebut, salah satu inovasi pelayanan bagi jamaah usia lanjut adalah dengan memberangkatan mereka lebih awal ke Tanah Suci. Pemberangkatan lebih awal juga disertai pendampingan.
"Termasuk juga mengupayakan penambahan volume makan (bagi jamaah usia lanjut) di Makkah," ucap Ali.
Adapun untuk saat ini, Kemenag sudah mulai berkomunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi guna memastikan kuota jamaah haji 2020.
Ikuti Whatsapp Channel Republika