REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi akan mendatangkan sembilan juta alat tes corona dari China. Impor ini terselenggara usai penandatangan kerjasama dengan grup perusahaan China, BGI.
Kerjasama ini tak hanya mendatangkan alat tes corona, tapi juga peralatan dan suplai penanganan corona lainnya. China pun mengirimkan 500 tenaga ahli, spesialis dan teknisi dalam kerjasama senilai SR995 juta.
Kerjasama ini terselenggara setelah komunikasi yang dilakukan Raja Salman kepada Presiden China sekitar sebulan lalu. Demi mempercepat tes akan dibangun enam laboratorium di sejumlah wilayah. Kemudian ada juga laboratorium mobile dengan kemampuan 10 ribu kali tes per hari.
Diperkirakan setelah kerjasama ini, Arab bisa melakukan 50 ribu tes corona per hari. Sehingga makin banyak masyarakat yang terjangkau tes hingga ke daerah pelosok. Harapannya, makin banyak tes maka makin besar peluang Arab melawan pandemi corona lebih cepat dan efektif.
"Inilah bentuk perhatian pemimpin kami, Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad Bin Salman. Mereka berkomitmen membantu rakyat akibat pandemi corona," kata Kepala Supervisi King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSrelief) Abdullah Al Rabeeah dilansir dari Saudi Gazette pada Senin, (27/4).
Al Rabeeah menyebut ke depannya bantuan alat tes corona tak hanya didatangkan dari China. Arab juga menjalin kerjasama dengan negara lain. "Kontrak penting dilakukan juga dengan sejumlah perusahaan dari Amerika, Swiss dan Korea Selatan yang rencananya mendatangkan alat tes hingga memenuhi target kami 14,5 juta unit. Jumlah itu sudah 40 persen populasi Arab," ujar Al Rabeeah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika