Kamis 02 Mar 2023 15:21 WIB

502 Calon Jamaah Haji Banda Aceh Jalani Tes Kebugaran

Pemeriksaan ini bertujuan memastikan kebugaran calon jamaah haji.

Tes kebugaran haji. 502 Calon Jamaah Haji Banda Aceh Jalani Tes Kebugaran
Foto: Dok Puskes Haji
Tes kebugaran haji. 502 Calon Jamaah Haji Banda Aceh Jalani Tes Kebugaran

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 502 orang calon jamaah haji asal Kota Banda Aceh menjalani tes kebugaran jasmani. Tes kebugaran merupakan upaya mempersiapkan kekuatan dan ketahanan fisik jamaah dalam menjalani ibadah di Tanah Suci pada musim haji 1443 H/2023.

"Ada 502 calon jamaah haji yang mengikuti tes kebugaran ini, yang dibagi dua kelompok, hari ini dan (1/3/2023)," kata Koordinator Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Banda Aceh Amiruddin, Kamis (2/3/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh memiliki tanggung jawab membina dan mendampingi seluruh jamaah haji agar mendapat pelayanan kesehatan dengan baik. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan kebugaran calon haji Banda Aceh dalam kondisi baik.

Tes kebugaran diawali dengan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis. Kemudian, petugas memilah antara calon jamaah dengan kondisi sehat dengan yang memiliki risiko kesehatan, baik memiliki penyakit kronis maupun yang lanjut usia.

 

Selanjutnya, calon jamaah yang dinyatakan sehat langsung mengikuti tes kebugaran dengan metode Rockport Walking Test, yakni berjalan cepat dengan jarak tempuh 1,6 kilometer.

"Hari ini yang mengikuti tes ada 250 orang. Petugas akan melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan jamaah untuk menempuh jarak itu sehingga nantinya petugas haji bisa memantau jamaah berisiko tinggi atau yang tidak berisiko," ujarnya.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Supriady mengatakan pelaksanaan jalan rockport sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji. Dalam peraturan itu disebutkan seluruh jamaah haji harus dilakukan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan agar tercapai kondisi istitha'ah kesehatan haji.

"Secara teknis, calon jamaah haji harus berjalan sejauh 1,6 kilometer, hasilnya nanti akan di-input ke sistem kesehatan haji atau Siskohatkes sebagai salah satu syarat untuk melakukan keberangkatan ke tanah suci," ujarnya.

Supriady menambahkan untuk calon jamaah haji dengan keterbatasan fisik nantinya akan dilakukan pendampingan tenaga medis selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. "Untuk kategori calon jamaah haji yang tidak dapat berangkat itu kategorinya adalah mengidap penyakit yang berpotensi menular seperti tuberkulosis (TBC)," ujarnya.

Calon jamaah dengan diagnosis menderita TBC terlebih dahulu harus berobat. Kemudian, setelah mendapat rekomendasi dari dokter baru calon jamaah haji tersebut bisa berangkat haji. Ia juga berharap calon jamaah haji untuk dapat menjaga kesehatan sebelum keberangkatan selama berada di Tanah Suci hingga kembali pulang ke Tanah Air.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement