REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Dua jamaah umroh asal Mesir meninggal dunia dalam kecelakaan bus pada hari Kamis (6/4/2023) di Makkah, Arab Saudi. Pernyataan ini dikeluarkan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Mesir.
“Sebanyak 50 orang Mesir berada di dalam bus ketika kecelakaan itu terjadi di Jalan Al-Jumum,” bunyi pernyataan itu dilansir dari Ahram Online, Ahad (9/4/2023).
Pernyataan itu menambahkan bahwa kementerian luar negeri sedang bekerja untuk menentukan berapa banyak orang Mesir di antara 40 penumpang yang dilaporkan terluka dalam kecelakaan itu.
“Staf di Konsulat Mesir di Jeddah bergegas ke Makkah untuk memberikan semua dukungan konsuler dan perawatan kesehatan yang diperlukan kepada setiap korban Mesir,” tambah pernyataan itu.
Kementerian luar negeri juga mengirimkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mereka yang tewas dan berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka, menjanjikan semua dukungan yang diperlukan untuk semua korban dan keluarga mereka.
Sebuah insiden kecelakaan bus di Aqaba Shaar, wilayah Asir selatan, menyebabkan 20 jamaah umroh meninggal dan 29 lainnya luka-luka. Bus yang membawa jamaah umroh dikabarkan terbalik dan terbakar, Senin (27/3/2023) sore.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di sebuah jalan di Aqaba Shaar, yang menghubungkan Kota Abha dengan kegubernuran Mahayil Asir.
Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (28/3/2023), bus berisi peziarah itu dilaporkan sempat kehilangan kendali setelah rem blong dan menabrak jembatan. Selanjutnya, bus itu terbalik dan terbakar.
Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel
Korban jamaah umroh yang ada di dalamnya disebut sedang dalam perjalanan menuju Makkah untuk menunaikan ibadah umroh di bulan suci Ramadhan.
Tim Pertahanan Sipil dan Bulan Sabit Merah Arab Saudi serta otoritas keamanan bergegas ke tempat kejadian setelah menerima informasi tentang kecelakaan itu. Setiap pihak terkait pun segera memulai operasi penyelamatan.
Bulan suci Ramadhan, yang dimulai pada Kamis (23/3/2023), biasanya menandai puncak musim umrah atau ziarah kecil di Masjidil Haram. Jutaan Muslim dari seluruh dunia berduyun-duyun ke tempat-tempat suci di Arab Saudi, terutama di bulan Ramadhan untuk beribadah dan melakukan umroh.
Kerajaan Arab Saudi menargetkan jumlah jamaah umroh sejak awal musim Juli lalu akan mencapai sembilan juta pada akhir Ramadhan. Dalam beberapa bulan terakhir, mereka telah meluncurkan sejumlah fasilitas bagi umat Islam yang ingin datang ke negara itu dan melakukan umroh.