REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG----Menjelang keberangkatan calon jamaah haji asal Jabar, pada 24 Mei 2023, Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum memberikan pesan pada calon jamaah haji.
Uu meminta para calon jamaah haji menyiapkan diri, khususnya mental dan fisik, sebelum pergi melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci.
"Saya berharap kepada para jamaah haji yang awal sekarang berangkat ataupun yang kedua, ketiga, yang pertama siapkan mental. Yang Kedua siapkan fisik karena ibadah haji adalah ibadah fi'li Kalau bahasa fiqih bukan ibadah qauliah," ujar Uu Ruzhanul Ulum, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (2/5/2023).
Wagub Uu menyampaikan ucapan selamat kepada warga Jawa Barat, yang menjadi calon jamaah haji tahun 2023 ini.
"Selamat kepada yang mau berangkat yang menunggu sekian tahun, dan harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwa Allah telah memanggilnya. Karena ini bahasanya juga kan Labbaik Allahumma Labbaik, Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah," paparnya.
Uu mengatakan calon jamaah haji harus mempersiapkan mental dan fisik karena dua hal tersebut menjadi salah satu aspek yang penting dan saling terhubung dalam pelaksanaan ibadah haji.
"Karena kalau terganggu mental itu akan berakibat kepada fisik. Di saat berangkat, tolong putuskan seluruh masalah-masalah yang membuat mental kita terbebani," katanya.
Karena, kata dia, kalau mental terbebani terkadang ibadah tidak khusyuk, lagi tawaf mengingat di rumah, lagi sa'i mengingat di rumah, apalagi di saat kita di Muzdalifah, di saat di tenda, kemudian kita ngeriung (ngumpul) dan yang lainnya, hanya berdoa dan berdzikir.
"Kalau kita tidak siapkan mental ingat ke situ ke sana tidak khusyuk," kata Uu.
Uu mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada warga Jawa Barat, yang menjadi calon jamaah haji pada tahun ini.
Salah satunya, kata Wagub Jawa Barat, dibuktikan dengan kehadiran 1.000 an lebih Petugas Haji Daerah (PHD) Provinsi Jawa Barat.
Menurutnya, sekitar 1.000 lebih PHD yang sudah dipersiapkan sebagai bentuk penghormatan. Serta, sebagai bentuk tanggung jawab kami selaku pemerintah bahkan, PHD sekarang berbeda dengan PHD sebelumnya.
"Ada pelatihan yang sangat luar biasa, sebelumnya," katanya.