Rabu 31 May 2023 22:34 WIB

Musim Haji Bawa Berkah Bagi Pedagang Musiman di Asrama Haji Boyolali

Rata-rata omzet pedagang berkisar Rp 3 juta-3,5 juta per hari.

Jamaah calon haji (Calhaj) Kloter 1 Embarkasi Solo menuju tempat pemeriksaan sebelum pemberangkatan menuju bandara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2023). Sebanyak 360 orang terdiri dari 355 jamaah calhaj dan lima petugas Kloter 1 asal Grobogan berangkat menuju Madinah menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada 00.30 WIB dari Bandara Adi Sumarmo.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Jamaah calon haji (Calhaj) Kloter 1 Embarkasi Solo menuju tempat pemeriksaan sebelum pemberangkatan menuju bandara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (24/5/2023). Sebanyak 360 orang terdiri dari 355 jamaah calhaj dan lima petugas Kloter 1 asal Grobogan berangkat menuju Madinah menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada 00.30 WIB dari Bandara Adi Sumarmo.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sejumlah pedagang musiman yang menjajakan dagangannya, terutama makanan khas lokal daerah di seputar Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengakui musim haji membawa berkah bagi mereka.

Para pedagang musiman di luar pagar lingkungan Asrama Haji Donohudan Boyolali mengaku sangat beruntung adanya musim haji tahun ini. Banyak pengantar calon jamaah haji dari daerah di Jateng, datang di asrama haji berbelanja oleh-oleh makanan khas untuk dibawa pulang.

Baca Juga

Sumo (45 tahun), asal Solo, yang ditemui di luar Asrama Haji Donohudan, Rabu (31/5/2023) mengatakan, para pedagang musiman membuka lapak hanya ketika musim haji tiba. Mereka kebanyakan berjualan makanan khas untuk oleh-oleh pengantar calon jamaah haji dari daerah.

Dia mengaku sudah selama sepekan berjualan di pinggir jalan luar pagar Asrama Haji Donohudan Boyolali. Mereka memasang tenda untuk menjajakan dagangannya yang sebagian besar makanan untuk oleh-oleh para pengunjung.

"Hasilnya lumayan ada kenaikan sekitar 40 hingga 50 persen dibanding berjualan di kios di Solo," katanya.

Pedagang lainnya, Simbrotun asal Demak, mengaku dirinya bersama rekannya memasang tenda berjejer dengan pedagang oleh-oleh di pinggir jalan. "Alhamdulillah, selama berjualan oleh-oleh laku dan banyak pembelinya," kata Simbrotun.

Barang dagangan oleh-oleh yang ia jual antara lain intip beras, kerupuk khas Demak, dan berbagai jenis jenang (dodol). Harga bervariasi mulai dari Rp 3.500 hingga Rp 30 ribu per buah tergantung jenisnya.

Menurut dia, soal omzet relatif bagus, rata-rata sekitar Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta per hari. Namun, jika yang datang calon jamaah haji asal daerah pantura biasanya pengantar lebih banyak dibanding daerah lainnya.

"Pengantar calon haji asal Pantura lebih banyak mengantar hingga asrama haji ini. Mereka senang dengan oleh-oleh jenis jenang," katanya.

Irfani, salah satu pengunjung asal Kabupaten Wonosobo, mengatakan datang ke Asrama Haji Donohudan Boyolali mengantar keluarganya yang melaksanakan ibadah haji tahun ini.

Dia mengaku membeli oleh-oleh untuk keluarga di rumah dan tetangganya. Dia bersama rombongan hanya perwakilan mengantar anggota keluarganya yang berhaji. Hal ini dilakukan mereka yakin suatu saat nanti bisa menunaikan ibadah haji.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement