Kamis 22 Jun 2023 15:24 WIB

Otoritas Arab Saudi Ingatkan Beratnya Tantangan Saat Puncak Haji

Salah satu yang harus diwaspadai adalah banyaknya jamaah haji lansia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Hilman Latief di Makkah, Arab Saudi. Selasa (20/6/2023)
Foto: Republika/Fuji E Permana
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Hilman Latief di Makkah, Arab Saudi. Selasa (20/6/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menyampaikan bahwa otoritas di Arab Saudi mengingatkan beratnya tantangan saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.

Sehubungan dengan itu, Hilman mengharapkan kekompakan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) dan pemerintah menyukseskan penyelenggaraan haji 2023.

Baca Juga

Hilman mengatakan telah mengumpulkan KBIHU dan melakukan pertemuan dalam rangka persiapan untuk menghadapi puncak ibadah haji. Karena pembinaan dan pembimbingan jamaah haji dilakukan oleh mitra pemerintah yakni KBIHU.

"Mudah-mudahan sinerginya (pemerintah dan KBIHU) terus terbangun, jadi pemerintah dengan organisasi masyarakat bisa saling mengisi untuk pelaksanaan haji, kita berharap kekompakan inilah yang mensukseskan haji tahun 2023," kata Hilman usai melakukan pertemuan dengan KBIHU di Makkah, Selasa (20/6/2023) malam waktu Arab Saudi.

Hilman menyampaikan, sudah ada kesepakatan antara KBIHU dan Kementerian Agama sejak di Tanah Air. Pertemuan dengan KBIHU kali ini untuk menguatkan kesepakatan dan mengingatkan lagi.

"Karena memang kami juga diingatkan oleh otoritas di sini (Arab Saudi) bahwa besok (di Arafah, Muzdalifah dan Mina) tantangannya berat, (tantangan) cuacanya berat (karena panas), mobilisasi (jamaah haji) tidak mudah," ujar Hilman.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh ini menegaskan, pemerintah ingin melakukan pendampingan dan memberikan perlindungan terhadap jamaah haji karena hal itu merupakan amanat undang-undang (UU). Termasuk membawa jamaah haji ke kesempurnan ibadah haji dengan aman.

Hilman juga mengingatkan bahwa banyak jamaah haji lansia. Diharapkan semua pihak lebih waspada dan melakukan mitigasi karena mengetahui banyaknya jamaah haji Indonesia yang lansia.

"Kita berharap dengan banyak jamaah haji lansia, kita lebih waspada dan melakukan mitigasi, baik yang lansia, lansia berisiko tinggi (risti) maupun non lansia (risti) itu dapat menunaikan ibadah haji dengan baik, Kementerian Agama tugasnya melakukan fasilitasi," jelas Hilman.

Hilman menambahkan, jamaah haji yang mungkin mendapatkan halangan menunaikan ibadah haji dengan diri pribadinya sendiri ketika puncak haji nanti, Kemenag akan bantu fasilitasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement