REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ahli gizi Universitas Airlangga (Unair) Lailatul Muniroh mengingatkan masyarakat untuk mampu memilah dan membedakan daging kurban yang baik untuk dikonsumsi dan tidak, menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha. Lailatul mengatakan, makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi kondisi tubuh seseorang.
"Perhatikan warna, tekstur, dan bau. Daging yang baik biasanya memiliki warna muda atau merah cerah, tekstur yang kenyal dan elastis, serta tidak memiliki bau yang tidak sedap," kata Lailatul, Senin (26/6/2023).
Ia melanjutkan, selain kondisi dan fisik daging, terdapat pula beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Seperti kondisi hewan sebelum disembelih, proses penyembelihan, hingga penanganan setelahnya. Dalam proses penyembelihan, kata dia, harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan berpengalaman, dan tentunya harus dilakukan secara Islami.
"Hewan kurban harus sehat, bebas dari penyakit, dan tidak cacat. Pastikan hewan tersebut memiliki kondisi fisik yang baik, seperti berat badan yang cukup, bulu yang bersih dan rapi, serta tidak terlihat lemah atau sakit," ujarnya.
Lailatul pun berpesan untuk membeli hewan atau mempercayakan penyembelihan kepada pihak yang sudah berkompeten. Tidak hanya dalam hal teknis penyembelihan dan perawatan, melainkan pada unsur syariat karena berkurban bukan hanya sekadar menyembelih, melainkan proses beribadah.
"Pilih lah sumber daging kurban yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Pastikan hewan kurban berasal dari tempat yang terawat dengan baik dan diurus secara profesional," kata dia.