Senin 26 Jun 2023 15:59 WIB

Tips Melempar Jumrah

Melempar jumrah merupakan salah satu wajib haji.

Jamaah haji melontar Jumrah selama haji, di Mina dekat kota Mekah, Arab Saudi, Sabtu, 9 Juli 2022.
Foto: AP/Amr Nabil
Jamaah haji melontar Jumrah selama haji, di Mina dekat kota Mekah, Arab Saudi, Sabtu, 9 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Agung Sasongko dari Makkah, Arab Saudi

Melempar jumrah merupakan salah satu wajib haji. Jumrah Aqabah, merupakan jumrah terbesar. Jumrah yang sedang disebut Wustha, dan terkecil Jumrah Ula. Jumrah Aqabah terletak paling dekat dengan Makkah atau paling jauh dari Mina.

Baca Juga

Ritual ini mengingatkan akan permusuhan antara Nabi Ibrahim melawan setan yang menggoda iman beliau ketika akan melaksanakan perintah Allah, mengorbankan putranya Ismail.

Pada 10 Dzulhijjah, jamaah hanya melempar Jumrah Aqabah, maka jumrah inilah yang paling dikerumuni orang. Untuk ini jamaah diminta berhati-hati.Pada 11 sampai 13 Dzulhijjah (atau hanya sampai 12 jika kita memilih nafar awal) ketiga jumrah kita lempar semua. Dimulai dari yang terkecil, sedang, dan terakhir jumrah yang terbesar. Setiap jumrah dilempar dengan tujuh buah batu sebesar biji kedelai, satu per satu, dan bukannya tujuh buah batu sekaligus.

Kasi Bimbad Daker Madinah Yendra Al Hamidy mengingatkan jamaah dalam pelaksanaan jumroh agar mengikuti apa yang telah ditetapkan Kementerian Agama melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji. Aturan itu dibuat dengan harapan memberikan kemudahan dalam pelaksanaan jumroh.

"Jamaah tinggal mengikuti arah saja," kata dia Sabtu (24/6/2023).

Jamaah, kata dia, jangan memaksakan diri apabila memang tidak dalam kondisi sehat. Karena, apabila jamaah berhalangan maka bisa diwakilkan oleh  petugas. Selanjutnya, jamaah juga diminta tak berlebihan dalam melempar jumrah. "Kadang jamaah ketika terlalu bersemangat, lemparan jumrohnya melintir tidak menemukan target sehingga mengenai orang lain," kata dia.

Yang tak kalah penting, lanjutnya, jamaah harus memetik pelajaran dari pelaksanaan jumroh. Bahwa jumroh tak hanya secara simbolis melawan setan, sebagai musuh nyata manusia tetapi juga diingatkan bahaya setan dalam diri sendiri."Di samping pada hakikatnya melontar jumrah itu secara simbolis menghadapi setan tetapi juga melawan hawa nafsu dalam diri, menjauhkan setan dalam diri kita sendiri," kata dia.

Sebelumnya, jamaah haji Indonesia yang berasal dari kelompok terbang 34 Embarkasi Batam (BTH-34) tiba di Makkah, Sabtu (24/6/2023) sekitar Pukul 07.00 WAS. Di Makkah, jamaah menempati pemondokan Syafayir Al Haya, wilayah Syisah, Makkah. Kedatangan 165 jamaah ini menandai rangkaian akhir kedatangan jamaah haji Indonesia pada musim haji tahun 1444 H.

Dengan demikian, sudah 219 ribu jamaah haji Indonesia berada di Makkah. Untuk kloter terakhir, akan lebih dulu melaksanakan umroh wajib (qudum) sebelum akhirnya menunggu puncak pelaksanaan ibadah haji. Puncak pelaksanaan haji dimulai dengan pelaksanaan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement