Senin 03 Jul 2023 23:44 WIB

Arab Saudi Berencana Tambah Kuota Paket Haji Murah untuk Jamaah Domestik

Paket haji ekonomis ini juga dapat dibayar penuh atau diangsur secara bertahap.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Umat Islam menunggu shalat isya di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Kamis (22/6/2023). Pemerintah mengimbau peserta calon haji Indonesia melaksanakan ibadah di hotel masing-masing untuk menyiapkan fisik jelang puncak ibadah haji dimana Masjidil Haram telah dipadati jamaah dari berbagai negara.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Umat Islam menunggu shalat isya di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Kamis (22/6/2023). Pemerintah mengimbau peserta calon haji Indonesia melaksanakan ibadah di hotel masing-masing untuk menyiapkan fisik jelang puncak ibadah haji dimana Masjidil Haram telah dipadati jamaah dari berbagai negara.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Arab Saudi berencana membuka paket ekonomis untuk jamaah haji domestik pada tahun depan. Rencana ini diusung setelah hampir dua juta Muslim dapat menyelesaikan ritual haji tahunan di kerajaan dengan aman dan lancar.

"Kementerian akan mempelajari perluasan inisiatif paket ekonomis untuk haji tahun depan," kata Wakil Menteri Haji Saudi Abdulfatah Mashat dilansir dari Gulf News, Ahad (2/7/2023).

Baca Juga

Paket tersebut, mulai dari 3.984 riyal atau setara dengan Rp 16 juta tergantung pada layanan. Paket ekonomis ini bertujuan memenuhi kebutuhan peziarah dengan memberikan pilihan yang sesuai dengan kemampuan keuangan mereka.

Paket haji ekonomis ini juga dapat dibayar penuh atau diangsur secara bertahap selama tiga kali. Pejabat itu mengatakan pemanfaatan teknologi canggih dan koordinasi di antara berbagai sektor berkontribusi pada keberhasilan musim haji tahun ini. Mereka termasuk pengenalan bus self-drive dan kacamata realitas virtual untuk memantau kepatuhan kendaraan yang mengangkut peziarah dengan aturan.

Pada haji 2023 ini, kerajaan Arab Saudi telah mencabut batasan jumlah dan usia peziarah dari seluruh dunia, setelah tiga tahun sebelumnya harus dibatasi akibat penyebaran pandemi. Sekitar 1,8 juta peziarah, termasuk 1,6 juta dari luar negeri, menghadiri haji tahun ini, menurut angka resmi Saudi.

Awal pekan ini, Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfik Al Rabiah mengungkapkan mekanisme baru untuk haji tahun depan berdasarkan persiapan awal dan kontrak.

Dia mengatakan tempat untuk berbagai negara dalam ziarah berikutnya akan ditetapkan tergantung pada penyelesaian kontrak.

"Mulai sekarang, setiap negara akan mulai bersiap-siap untuk haji tahun depan untuk menjamin pengiriman layanan berkualitas tinggi kepada Tamu Allah," tambah Al Rabiah.

“Negara yang menyimpulkan kontrak awal akan diberikan prioritas dalam mengambil tempat yang sesuai di tempat suci," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement