Kamis 13 Jul 2023 04:28 WIB

Tersesat yang Seru dan Disyukuri Saat Haji, Ini Ceritanya

Cerita jamaah haji asal Tasikmalaya tersesat di Muzdalifah.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Erdy Nasrul
Para jamaah haji tiba di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (12/7/2023).
Foto: Bayu Adji P/Republika
Para jamaah haji tiba di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (12/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak 392 jamaah haji asal Kota Tasikmalaya telah kembali ke tanah air pada Rabu (12/7/2023). Kedatangan mereka disambut antusias oleh sanak keluarga yang telah menunggu di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya. 

Sesampainya di Tasikmalaya, raut wajah jamaah haji itu terlihat ceria. Beberapa jamaah juga tak kuasa menahan haru saat kembali bertemu keluarganya di Indonesia setelah menunaikan ibadah haji. 

Baca Juga

"Alhamdulillah dari kloter 23, tidak ada yang tertinggal di Arab Saudi. Semua selamat, sehat, dan bisa kembali ke Indonesia," kata salah seorang jamaah haji asal Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Dadang Surahman (61 tahun).

Ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman saat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Salah satu pengalaman yang paling berharga baginya adalah saat berada di Muzdalifah. 

Sebagai orang awam di Arab Saudi, Dadang mengaku sering tersesat saat akan melakukan perjalanan ke Jamarat. Pasalnya, terdapat banyak jalan yang ada di daerah itu. 

"Memang ada istilah, kalau tidak nyasar di Arab itu bukan jamaah haji. Namun itu dinikmati dan menjadi happy ending. Alhamdulillah semua sehat dan sukses," kata jamaah dari KBIH As Surur itu.

Tak hanya Dadang jamaah haji yang sempat tersesat ketika berada di Arab Saudi. Salah seorang jamaah lainnya, Adam Alamsah (65), juga beberapa kali tersesat saat berada di Muzdalifah. 

Ia mengisahkan, perjalanan dari Muzdalifah ke Mina itu sekitar 7 kilometer dari tendanya. Namun, dalam perjalanan, ia tak jarang tersesat. Bahkan, menurut dia, ada temannya yang tersesat sampai 28 kilometer. 

"Memang capek, tapi tetap ada kepuasan dalam hati," kata lelaki asal Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, itu.

Selain tersesat, kendala lain yang dirasakan Adam saat berada di Arab Saudi adalah faktor cuaca. Pasalnya, kondisi cuaca di Tanah Suci hampir dua kali lipat dengan kondisi di Indonesia. 

Karenanya, Adam sempat dua kali menjalani perawatan medis saat di Arab Saudi. Jamaah lainnya juga tak sedikit yang harus menjalani perawatan. 

"Alhamdulillah saya hanya sebentar, meski dua kali dirawat. Namun tetap semangat," kata dia.

Ia menambahkan, peran petugas selama pelaksanaan ibadah haji juga sangat membantu para jamaah. Bahkan petugas yang bukan berasal dari rombongannya pun tak segan membantu para jamaah. 

Meski demikian, menurut Adam, pelayanan selama pelaksanaan ibadah haji ke depan tetap harus ditingkatkan. Sebab, masih terdapat beberapa hal minor yang dirasakan para jamaah dari sisi pelayanan. 

"Salah satunya itu tempat wudhu, saat di Mina itu tak ada penerangan. Lalu makanan juga kadang masih ada yang belum masak sudah disajikan. Itu yang perlu diperbaiki," ujar dia.

Senada dengan Adam, Dadang juga menilai peran para petugas dalam pelaksanaan ibadah haji telah maksimal. Namun, bukan berarti pelayanan yang dirasakan selama ini tanpa kekurangan. 

"Mudah-mudahan ke depan ada peningkatan," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya Supriana mengatakan, para jamaah telah tiba dengan selamat. Namun, berdasarkan informasi yang diterimanya, terdapat satu jamaah dari rombongan itu yang masih sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit, Tangerang. 

"Hanya memang ada jamaah dari Kota Tasikmalaya sakit, sekarang masih dirawat di rumah sakit di Tangerang. Mudah-mudahan besok pulang," kata dia di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya, Rabu.

Menurut dia, kembalinya para jamaah itu merupakan yang pertama di Kota Tasikmalaya pada musim haji kali ini. Masih ada ratusan jamaah haji asal Kota Tasikmalaya lainnya yang berada di Arab Saudi. 

Supriana mengatakan, jamaah haji asal Kota Tasikmalaya yang masih berada di Arab Saudi adalah mereka yang tergabung dalan kloter 24 sebanyak 40 orang, kloter 67 sebanyak 208 orang, kloter 68 sebanyak 48 orang, dan kloter 72 sebanyak 39 orang. "Informasi yang kami terima, mereka masih sehat," kata dia.

Ia menambahkan, hingga saat ini tak ada jamaah haji asal Kota Tasikmalaya yang meninggal dunia di Arab Saudi. Ia mengakui, sempat ada beberapa jamaah asal Kota Tasikmalaya yang sakit dan harus dirawat, tapi mereka bisa kembali sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement