Senin 02 Oct 2023 19:54 WIB

Saudi Lirik Potensi Ekonomi Kopi, Diawali dengan Program Peningkatan Budi Daya

Arab Saudi masuk dalam 10 negara teratas di dunia dalam hal konsumsi kopi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Petani kopi Khawlani di Provinsi Jazan, Arab Saudi tengah memanen biji kopi mereka selama musim panen tahunan, yang berlangsung dari Oktober hingga Januari.
Foto: Saudi Gazette
Petani kopi Khawlani di Provinsi Jazan, Arab Saudi tengah memanen biji kopi mereka selama musim panen tahunan, yang berlangsung dari Oktober hingga Januari.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menyadari potensi ekonomi dari kopi dan memulai berbagai program untuk mendukung dan meningkatkan budi daya kopi di Kerajaan. Ini karena Saudi termasuk sebagai pemain global dalam konsumsi kopi, dan masuk dalam 10 negara teratas di dunia dalam hal konsumsi kopi.

Dilansir Saudi Gazette, Senin (2/10/2023), saat ini Arab Saudi memiliki lebih dari 400 ribu pohon kopi arabika, yang menghasilkan produksi tahunan lebih dari 800 ton. Wilayah Jazan, Asir, dan Al Baha berkontribusi signifikan terhadap produksi ini.

Baca Juga

Saudi juga berencana melakukan pengembangan sektor yang ambisius yang menargetkan penanaman 1,2 juta pohon kopi pada tahun 2026. Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian Arab Saudi menyoroti komitmen Kerajaan terhadap industri kopi.

Wilayah Selatan Saudi sendiri memiliki lebih dari 2.535 perkebunan kopi, termasuk lebih dari 500 perkebunan kopi model. Kementerian ini berdedikasi untuk meningkatkan produksi kopi, dengan fokus pada tanaman dengan keuntungan ekonomi tinggi.

Upaya sedang dilakukan untuk memosisikan 15 provinsi di bagian barat daya Arab Saudi sebagai sumber utama kopi arabika berkualitas tinggi. Inisiatif strategis ini sejalan dengan tujuan Visi Saudi 2030, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi kopi dalam mendukung perekonomian nasional.

Untuk mendorong pertumbuhan sektor kopi, kementerian telah meluncurkan berbagai inisiatif dan program, termasuk dukungan dari Program Pembangunan Pedesaan Pertanian Berkelanjutan (REF) untuk meningkatkan produksi, manufaktur, dan pemasaran kopi Arabika.

Selain itu, perjanjian investasi telah ditandatangani untuk pendirian kota kopi pertama di Kerajaan. Saudi juga menaruh perhatian pada signifikansi budaya kopi dan telah menempatkannya dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO.

Bahkan Dana Investasi Publik (PIF) telah diarahkan untuk meluncurkan Perusahaan Kopi Saudi, yang selanjutnya berinvestasi dalam industri penting ini yang memiliki arti khusus di kalangan warga Saudi dan para tamu Kerajaan. Arab Saudi bertujuan tidak hanya untuk memuaskan hasrat kopi lokal tetapi juga menjadi pusat global untuk produksi dan inovasi kopi berkualitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement