Senin 09 Sep 2013 23:00 WIB

Mengenang Kiswah di Makkah

Kiswah
Foto: makkah.net
Kiswah

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap tahun, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi selalu mengganti selimut Ka'bah (kiswah) dengan selimut yang baru. Selimut lama yang pernah melindungi Ka'bah sepanjang tahun akan diletakkan di museum khusus yang terletak di Umm Al-Jude, kawasan Syumaisi, Makkah.

Jamaah yang ingin mengetahui bagaimana sebenarnya wujud asli selimut Ka'bah bisa mendatangi museum yang terletak di sisi jalan dari Makkah menuju Hudaibiyah tersebut. Tak hanya 'mengenang kiswah', pengunjung juga dapat melihat langsung bagaimana selimut Ka'bah dibuat di pabrik pembuatan kiswah yang terletak tepat di samping museum.

Di museum, pengunjung bisa melihat pembuatan sulaman kiswah dengan ornamen ayat-ayat suci Alquran. Ornamen ayat-ayat Alquran dari benang sutra emas dan perak inilah yang biasa dilihat jamaah ketika berada di dekat Ka'bah.

Selain pembuatan ornamen, jamaah bisa melihat pembuatan selimut bagian dalam Ka'bah sebelum dilapisi selimut warna hitam di bagian luar. Tak seperti selimut luar, selimut bagian dalam Ka'bah didominasi warna hijau.

Selimut inilah yang langsung menempel pada dinding Ka'bah. Sama dengan selimut hitam di bagian luar, selimut hijau pada bagian dalam juga dihiasi ornamen ayat-ayat suci Alquran.

Pertama kali masuk ke dalam museum, pengunjung akan dihadapkan pada sebuah rangkaian kayu berbentuk tangga jalan. Letaknya ada di sebelah kanan pintu masuk museum. Inilah tangga yang digunakan untuk masuk ke dalam Ka'bah. Ada empat buah roda kecil di bawah tangga Ka'bah. Tampaknya roda digunakan untuk memindahkan atau menggerakkan tangga.

Seperti barang-barang bersejarah yang diletakkan di museum, tangga Ka'bah dikelilingi tali pembatas berwarna merah. Tujuannya agar pengunjung tidak menyentuh atau memegang tangga. Pengunjung yang ingin menggunakan tangga Ka'bah sebagai latar belakang gambar bisa berfoto di luar tali pembatas tangga.

Mengalihkan pandangan sedikir bergeser dari lokasi tangga Ka'bah, pengunjung akan melihat sekumpulan batu-batu bertuliskan ayat suci Alquran dan benda-benda bersejarah lainnya untuk memanjakan mata.

Ada pintu-pintu, kunci, tiang penyangga, selimut Ka'bah, dan logam pelindung batu Hajar Aswad. Selain aksesori Ka'bah, pengunjung bisa juga melihat alat pemintal kain kiswah, sumur zam-zam tempo dulu, kantong air kulit, dan sejumlah manuskrip kuno.

Berkeliling dalam museum memang bisa mendatangkan pengalaman spiritual yang menakjubkan. Alam pikiran pengunjung akan dibawa ke masa sejarah Makkah tempo dulu. Beragam manuskrip Alquran tulisan tangan yang penulisnya tidak dikenal menambah pengalaman spiritual pengunjung tentang kebesaran Islam.

Namun, tidak seperti di museum-museum lainnya, berwisata ke museum kiswah Ka'bah harus benar-benar memerhatikan waktu. Saat musim haji, pengunjung yang diperkenankan masuk museum dibatasi sampai 100 orang. Itu pun dengan toleransi waktu hanya 20 menit. Pengunjung harus bergantian masuk ke dalam museum mengingat tingginya animo jamaah haji yang ingin berkunjung ke sana.

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement