REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Sebanyak 59 persen calon jamaah haji (CJH) kloter pertama Jawa Timur (Jatim) yang berangkat melalui embarkasi Surabaya tergolong risiko tinggi. Pada Selasa (10/9), pukul 10.00 WIB, sebanyak 445 orang telah diterbangkan ke Madinah dari Bandara Juanda Surabaya, Sidoarjo.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jatim, Sudjak mengatakan, keberangkatan pertama ini tidak ada CJH yang absen sehingga gagal berangkat. Namun, sekitar 59 persen dari mereka dinilai berisiko tinggi dan tiga orang di antaranya lumpuh. "Kami memberikan mereka gelang agar mudah diidentifikasi," kata Sudjak di VIP Bandara Juanda.
Dia mengatakan, petugas kloter yang berjumlah lima orang, sudah diimbau untuk fokus memantau jemaah, dan tentunya mereka yang beresiko tinggi akan mendapat perhatian lebih. Menurutnya, katogori tersebut dilihat dari usia dan kondisi kesehatan jamaah.
Terlebih, saat ini di Arab Saudi sedang dalam kondisi yang panas. Dia mengimbau, CJH harus benar-benar bisa menjaga fisiknya, jangan sampai jatuh sakit akibat kelelahan.
Panitia embarkasi Surabaya, Sutarno mengatakan, untuk kloter pertama ini usia paling tua, yakni 83 tahun, dan termuda 24 tahun. Keberangkatan pertama ini pun, kata dia tergolong lebih cepat 30 menit dari sudah dijadwalkan. "Kalau dijadwal persiapan hingga pukul 10.00, tadi sekitar 09.30 semua jemaah sudah berada di dalam pesawat," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika