REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pemerintah Arab Saudi menempatkan tujuh gerbang elektronik (E-gate) di pintu masuk menuju Makkah untuk mencegah jamaah haji ilegal menyusup selama musim haji.
Tidak kurang dari 31 perusahaan bersaing untuk mendapatkan proyek tersebut. Proyek ini telah mendapatkan persetujuan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah.
Seperti dilansir Saudi Gazette akhir Agustus lalu, pemerintah kota Makkah, Kementerian Haji Arab Saudi dan Pusat Studi Penjaga Dua Masjid Suci akan mempelajari tawaran masing-masing perusahaan dan memilih pemenang.
Cara kerjanya, jamaah haji diminta untuk mengenakan gelang pintar yang akan dipindai secara otomatis di gerbang. Gerbang kemudian akan memberitahu apakah mereka bisa masuk atau tidak.
Bus yang akan mengangkut jamaah haji juga dilengkapi dengan chip pintar yang juga secara otomatis memindai jamaah ketika sudah melewati gerbang elektronik.
Menteri Haji Bandar Hajjar sebelumnya telah mengisyaratkan proyek ini mungkin akan diujicobakan selama musim haji. Begitu diberlakukan penuh, lanjut Hajjar, pemindaian elektronik ini dapat membantu mengurangi penduduk liar yang tidur di bawah jembatan di Mina.
Dia mengatakan, kementerian akan membangun terminal haji yang terintegrasi di Makkah di atas area seluas 1,6 juta meter kubik yang dilengkapi semua layanan yang diperkukan jamaah haji. Terminal ini akan menaungi semua layanan lapangan saat tawaf dan sekitar 80 layanan haji luar negeri.
Hajjar menekankan pentingnya menggunakan teknologi canggih untuk memastikan jamaah haji mendapatkan layanan terbaik.