REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jemaah calon haji embarkasi Palembang diingatkan agar mematuhi aturan yang sudah ditetapkan dalam pelaksanaan ibadah haji 1434 Hijriyah.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggara Haji & Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Selatan (Sumsel) Udin Djuhan.
Menjelang kedatangan jemaah kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi ke asrama haji, Udin Djuhan, Senin (16/9) kembali mengingatkan, calon jemaah haji harus taat aturan mengenai barang bawaan.
"Seperti untuk membuat minum kopi, jemaah tidak perlu membawa alat memasak air karena di setiap maktab sudah disiapkan dispenser untuk air panas dan dingin.”
Menurut Udin, seperti keberangkatan tahun-tahun sebelumnya, jika petugas di bandara tujuan di Jeddah curiga dengan barang bawaan jemaah, maka tasnya akan dibongkar.
“Jangan sampai di dalam barang bawaan ada barang berbentuk cairan dalam jumlah besar, seperti minyak goreng atau ikan kaleng. Barang-barang tersebut akan dilarang dibawa. Untuk barang bawaan saaat berangkat tidak perlu dipadat-padatkan sampai sesuai aturan 32 kg,” katanya.
Satu hari sebelum kedatangan jemaah calon ke asrama haji kloter 1 embakrasi Palembang, sejak Senin (16/9) sebagian barang bawaan jemaah berupa tas besar sudah tiba di asrama haji.
Ada sebanyak 181 tas bawaan jemaah asal Palembang yang sudah masuk di embarkasi untuk dilakukan pemeriksaan dan penimbangan lalu dibawa ke bagasi pesawat.
Jemaah calon haji kloter pertama embarkasi Palembang akan berangkat Rabu (18/9) pukul 16.10 ini ada 355 jemaah dan lima orang petugas kloter yang akan berangkat.
Para jemaah yang berangkat, 181 dari Palembang yang berasal dari dua KBIH, 32 orang jemaah asal Kabupaten Empat Lawang dan 142 orang jemaah asal Kota Lubuklinggau. Jemaah kloter pertama ini akan menempati maktab 16 di Jumaizah, Makkah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika