Kamis 03 Oct 2013 16:31 WIB

Pemberangkatan ke Arafah Dibagi Tiga Trip

 Jamaah haji turun dari bus saat tiba di kota Arafah untuk menunaikan ibadah wukuf di Arafah,Kamis (25/10). (Amr Abdallah Dalsh/Reuters)
Jamaah haji turun dari bus saat tiba di kota Arafah untuk menunaikan ibadah wukuf di Arafah,Kamis (25/10). (Amr Abdallah Dalsh/Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemberangkatan jamaah haji Indonesia dari Makkah ke Arafah pada 8 Dzulhijjah (13 Oktober) akan dibagi dalam tiga trip (perjalanan) dengan mendahulukan jamaah di wilayah-wilayah yang padat.

"Trip pertama jam 08.00 - 12.00 siang. Fokusnya yang terlebih dahulu diberangkatkan adalah wilayah-wilayah yang padat seperti di Jarwal, Misfalah, Maabdah, itu dulu akan diberangkatkan," ujar Direktur Pelayanan Haji Kemenag Sri Ilham Lubis di Makkah, Kamis.

Ia mengatakan, jamaah di daerah padat didahulukan dengan asumsi lalu lintas pagi hari masih relatif longgar. "Kita manfaatkan pemberangkatan jamaah pada pagi hari karena pada saat itu lalu lintas agak longgar. Itu yang kami sepakati," kata Sri mengenai hasil pertemuan dengan Muasasah, ketua Maktab, dan perangkat kloter di Muzdalifah, Rabu malam.

Trip kedua dan ketiga, lanjutnya, berturut-turut akan berangkat pukul 12.00-16.00 dan 16.00-22.00 waktu setempat.

"Tanggal 8 Dzulhijjah jalanan masih lengang, akan dimanfaatkan untuk keberangkatan sebanyak-banyaknya sehingga sebelum jam 10 malam jamaah sudah di Arafah," katanya.

Menurut Sri kebijakan tersebut baru pertama kali ini dilaksanakan, karena sebelumnya tidak ada mekanisme standar bagi seluruh maktab. Keberangkatan hanya ditentukan oleh Ketua maktab yang berkoordinasi dengan perangkat kloter berdasarkan qurah (pengundian).

Ketika maktab sudah menerima tenda yang akan ditempati jamaah hajinya, lanjut Sri, biasanya ketua maktab mengajak ketua kloter untuk meninjau lapangan untuk mengetahui lokasi yang akan ditempati jamaah.

"Sekarang kami minta agar melibatkan Daker atau misi haji di Daker supaya Daker tahu sejak awal di mana penempatan jamaah hajinya," katanya.

Sri mengaku baru mendapat denah perkemahan jamaah haji Indonesia. Denah itu akan diberikan kepada maktab. Daker, katanya, akan membuat denah sendiri supaya tahu persis di mana kloter tertentu ditempatkan.

Terkait dengan keberangkatan, Sri mengimbau agar jamaah yang berangkat pagi membawa bekal makanan karena layanan katering baru diberikan pada malam hari.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement