REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH--Jemaah haji Indonesia diimbau untuk membawa payung saat wukuf di Arafah untuk mengantisipasi apabila turun hujan. Imbauan itu menyusul hujan yang mengguyur Arafah, Rabu (9/10) sore.
"Jemaah diimbau untuk bawa payung. Sedia payung sebelum hujan," ujar Direktur Pelayanan Haji Kemenag Sri Ilham Lubis di Makkah, Kamis (10/10).
Pada Rabu sore hujan mengguyur Makkah hingga timbul genangan di beberapa tempat. Beberapa tenda yang disiapkan untuk wukuf bahkan roboh akibat hujan disertai angin.
"Untuk tenda, kami akan coba koodinasi dengan muasasah apa antisipasi mereka seandainya pada hari H (wukuf) turun hujan," kata Sri Ilham.
"Tapi untuk jemaah diimbau supaya membawa payung atau jas hujan yang bisa digunakan juga untuk alas tidur agar tidak basah," ujarnya.
Mengenai tenda yang roboh, Sri Ilham mengatakan, saat ini pihak muasasah dan maktab sedang memperbaikinya sehingga pada saat jemaah datang sudah berdiri lagi.
Sri mengakui bahwa tenda yang digunakan untuk jemaah Indonesia belum diperbarui kualitasnya (upgrade), tidak seperti pada alas tenda yang ditingkatkan dari hambal menjadi karpet.
"Untuk kemah belum dilakukan upgrade sehingga kita sepenuhnya menerima apa adanya dari muasasah atau maktab. Di sini jarang ada hujan sehingga mereka kurang mengantisipasi dengan tenda yang kokoh," katanya.
Ia berharap, turunnya hujan kemarin akan menjadi masukan yang baik bagi muasasah untuk mengantisipasi seandainya turun hujan pada saat wukuf. Jemaah akan mulai berangkat ke Arafah pada 8 Dzulhijjah (13 Oktober) untuk melaksanakan wukuf pada 9 Dzulhijjah (14 Oktober).