Jumat 11 Oct 2013 07:11 WIB

Setelah Berhaji, Simbol Artefak Islam Indonesia Ditanggalkan

Rep: Heri Purwata/ Red: Karta Raharja Ucu
  Calon jamaah haji melakukan konsultasi haji kepada petugas haji di ruangan konsultasi manasik haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (1/10).  (Republika/Yasin Habibi)
Calon jamaah haji melakukan konsultasi haji kepada petugas haji di ruangan konsultasi manasik haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (1/10). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Umat Islam Indonesia yang sudah menunaikan ibadah haji mudah menanggalkan simbol artefak Islam Indonesianya. Salah satunya mereka yang baru pulang dari tanah suci akan menangganti peci hitam khas Indonesia, dengan peci berwarna putih ala Arab.

Pernyataan itu disampaikan Dirjen Kebudayaan kemendikbud, Kacung Marijan, pada seminar Milad Universitas Islam Nergeri (UIN) Sunan Kalijaga ke-62 'Sunan Kalijaga dan Kebudayaan Bangsa' di Yogyakarta, Kamis (10/10).

Dijelaskan Kacung, artefak Islam Indonesia adalah peci hitam. Ketika berangkat haji mereka mengenakan peci hitam, namun sepulang haji peci hitam tersebut telah bergabti putih ala Arab.

"Padahal orang Arab senang dengan peci hitam Indonesia. Ketika saya berkunjung ke Arab mengenakan peci hitam, orang Arab berebut meminta peci hitam saya," kata Kacung.

Celakanya, lanjut Kacung, ketika pulang kampung orang yang baru berhaji dan tidak mengenakan peci putih ala Arab, dinilai belum berhaji secara artefak.

"Kalau saya, lebih suka pakai peci hitam. Tapi saat ini saya sedang mencari dalil apakah shalat pakai peci warna putih itu lebih afdol di banding pakai peci hitam," tutur Kacung.

Implikasinya, kata Kacung, belakangan ada benturan kultural dalam 'pengislaman kembali' umat Islam Indonesia yang baru pulang haji. "Terasa belum Islam jika belum menggunakan simbol-simbol versi Arab," sebut Kacung.

Karenanya, ia merasa perlu mengkaji sejarah kebudayaan Islam di Indonesia. Sehingga masyarakat dapat mengetahui kebudayaan Islam Indonesia berdasarkan sejarah yang benar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement