Selasa 15 Oct 2013 20:49 WIB

Haji Penuh dengan Semangat Kesabaran

Rep: Nur Hasan Murtiaji/ Red: Citra Listya Rini
 Jamaah haji menggunakan layanan kereta Mashair untuk transportasi di Mina, Arafah dan Muzdalifah.  (Sabq/Abdul Malik Surur)
Jamaah haji menggunakan layanan kereta Mashair untuk transportasi di Mina, Arafah dan Muzdalifah. (Sabq/Abdul Malik Surur)

REPUBLIKA.CO.ID, ARAFAH -- Ibadah haji penuh dengan pesan moral. Duta Besar RI untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur mengatakan, waktu wukuf pada Senin (14/10) dari tergelincirnya matahari hingga terbenam merupakan hari penuh ampunan.

Gatot mengungkapkan, ibadah haji tak hanya bicara wara wiri aktivitas dari pemondokan ke Masjidil Haram dan lainnya, melainkan ada pesan moral yang ingin disampaikan.

"Hari perbaikan, hari penuh renungan, katerlaluan kalau kita tidak bisa menghargai ini," kata Gatot dalam ceramahnya sebelum wukuf di Arafah, Senin.

Salah satu pesan yang ingin disampaikan adalah pesan kesabaran. Untuk bisa berhaji, jamaah harus sabar menanti 10-17 tahun. Itu baru menanti untuk berangkat, belum sabar menabung mengumpulkan uang untuk bisa berhaji 30-40 tahun. 

"Abang-abang tukang becak menabung sekian tahun. Ini ada semangat hemat, semangat tak berlebihan," kata Gatot. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement